5 Bulan Caplok Bank Permata, Bangkok Bank Cuan Rp 27,81 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 October 2020 16:17
Standard Chartered & Astra Teken Perjanjian Jual Beli Saham PermataBank Dengan Bangkok Bank (Dok. Astra International )
Foto: Standard Chartered & Astra Teken Perjanjian Jual Beli Saham PermataBank Dengan Bangkok Bank (Dok. Astra International )

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik cukup signifkan akhir-akhir ini usai pemegang saham pengendali perseroan, Bangkok Bank Public Company Limited melaksanakan penawaran tender wajib.

Seperti diketahui, Bangkok Bank menjadi pengendali atas Bank Permata usai mengakuisisi 89,12% saham BNLI atau setara 24,99 miliar saham yang sebelumnya digenggam Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII).

Kala itu, pada Rabu, 20 Mei 2020, Bangkok Bank melakukan transaksi pembelian di harga Rp 1.347 per saham, atau setara Rp 33,66 triliun atau setara valuasi 1,63 kali nilai buku Bank Permata yang berakhir 31 Maret 2020. Mandiri Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia dan UBS Sekuritas menjadi broker yang memfasilitasi transaksi tersebut.

Jika mengacu pada harga tersebut, sampai dengan hari ini, 12 Oktober 2020 atau lima bulan setelah Bank Permata dicaplok, Bangkok Bank setidaknya sudah mencatatkan cuan cukup yang cukup besar.

Data perdagangan mencatat, hingga penutupan perdagangan hari ini, Senin (12/10/2020), saham BNLI naik 24,56% ke level Rp 2.460 per saham. Nilai saham Bank Permata sudah naik 82,63% dari harga beli Bangkok Bank. 

Valuasi atas kepemilikan Bangkok Bank di BNLI mencapai Rp 61,47 triliun. Artinya Bank asal Thailand ini sudah cuan sebesar Rp 27,81 triliun dari harga pembelian awal.

Saham BNLI dalam sepekan terakhir ini saja sudah naik 110,26%, dan sejak awal tahun sudah meroket 94,47%. Saat ini nilai kapitalisasi pasarnya sudah mencapai Rp 68,99 triliun dan bank ini juga bersiap menjadi bank BUKU IV, bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bank Permata, Katharine Grace, dalam pengumumannya menyampaikan, Bankok Bank juga telah memenuhi kewajibannya melaksanakan penawaran tender wajib dengan membeli sebanyak 2,97 miliar saham Bank Permata dari pemegang saham publik di harga Rp 1.347 per saham.

"Setelah penyelesaian penawaran tender wajib, total jumlah saham yang dimiliki Bangkok Bank dalam perseroan menjadi 27,68 miliar saham atau mewakili 98,71% dari modal yang ditempatkan perseroan," tulis Katharine dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (12/10/2020)

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, transaksi jumbo ini dilakukan di pasar negosiasi melalui broker PT Mandiri Sekuritas (CC) pada 7 Oktober 2020. Adapun total dana yang dikeluarkan tersebut mencapai Rp 4 triliun.

Penawaran tender wajib dilakukan sehubungan dengan saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik dalam jumlah 26.880.234 saham kelas A dan 3.024.429.639 saham kelas B dari modal perseroan yang ditempatkan, mewakili sekitar 10,88% dari seluruh modal perseroan.

Siapa sebenarnya Bangkok Bank? Bangkok Bank adalah bank komersial asal Thailand yang didirikan pada 1944. Saat ini menjadi bank terbesar di Thailand dan terbesar ketujuh di Asia Tenggara. Pada 2018 lalu, total asetnya mencapa 3.117 THB.

Saat ini Bangkok Bank mempunyai 25 cabang atau kantor perwakilan internasional di 13 negara.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Kisahnya Bangkok Bank Bisa Caplok Bank Permata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular