Asing Borong Saham Bank Permata Rp 4 T, Tender Offer ?

Tri Putra, CNBC Indonesia
07 October 2020 09:44
Standard Chartered & Astra Teken Perjanjian Jual Beli Saham PermataBank Dengan Bangkok Bank (Dok. Astra International )
Foto: Standard Chartered & Astra Teken Perjanjian Jual Beli Saham PermataBank Dengan Bangkok Bank (Dok. Astra International )

Jakarta, CNBC Indonesia - Data perdagangan mencatat investor asing melakukan pembelian bersih jumbo di pasar negosiasi di saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang kemungkinan besar merupakan pembelian tender offer.

Tercatat pada pembukaan perdagangan 09:00:08 WIB investor asing melalui broker PT Mandiri Sekuritas (CC) melakukan pembelian 29.704.194 lot saham BNLI di harga Rp 1.347/unit transaksi ini sendiri adalah transaksi crossing yang artinya saham ini dijual dan dibeli oleh broker yang sama.

Total dana yang dikeluarkan asing untuk menebus transaksi tersebut mencapai Rp 4 triliun. Harga saham BNLI sendiri hari ini terpantau terapresiasi 3,39% ke level harga Rp 1.220/unit.

Sebagai informasi, pasar negosiasi di BEI adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham. Jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai. 

Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot (100 saham).

Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler. Harga dan jumlah transaksi bisa ditentukan oleh kedua belah pihak tanpa perlu mengikuti harga pasar.

Sementara itu, pasar tunai adalah pasar di mana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh perusahaan efek anggota bursa (AB) melalui sistem JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama alias hari itu juga (T+0).

Sebelumnya diberitakan, Bangkok akhirnya menuntaskan akusisi atas 89,12% saham PT Bank Permata yang digenggam oleh Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII). Transaksi akuisisi ini terjadi pada Rabu (20/5/2020) senilai Rp 33,28 triliun dengan dua kali transaksi pukul 09.32 WIB di harga Rp 1.347 per saham.

Selanjutnya, Bangkok Bank resmi menetapkan harga penawaran tender (tender offer) wajib atas saham publik di harga Rp 1.347/saham.

Tender offer wajib itu harus dilakukan oleh Bangkok Bank atas akuisisi saham Bank Permata sebanyak 89,12% dari PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Plc.

Penawaran tender wajib akan dilakukan sehubungan dengan saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik dalam jumlah 26.880.234 saham kelas A dan 3.024.429.639 saham kelas B dari modal perseroan yang ditempatkan, mewakili sekitar 10,88% dari seluruh modal perseroan.

Setelah akuisisi itu, Bangkok Bank harus melakukan mandatory tender offer (MTO) alias tender offer wajib ini.

Dalam aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), disebutkan jika ada perusahaan atau investor yang membeli minimal 25% saham sasaran, maka diwajibkan untuk melakukan penawaran yang sama atau tender offer kepada pemegang saham lain, termasuk saham publik.

Periode penawaran tender adalah 30 hari yang dimulai pada tanggal pembukaan dan berakhir pada tanggal penutupan. Awal periode yakni 27 Agustus dan akhir periode penawaran tender yakni 25 September 2020.

"Jual beli saham berkaitan dengan tender offer akan dilakukan melalui mekanisme crossing [jual beli di pasar negosiasi] di BEI."

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular