Harga Emas Antam Hari Ini Turun Goceng! Investor Jangan Sedih

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 September 2020 10:07
emas
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang biasa disebut emas Antam turun pada perdagangan Selasa (8/9/2020) setelah stagnan di awal pekan kemarin.

Harga emas dunia yang terus menurun dalam beberapa hari terakhir turut menyeret harga logam mulia dalam negeri.

Melansir data dari situs resmi logammulia.com, emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.015.000/batang, turun Rp 5.000 atau 0,49%. Sementara emas dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 95.712.000/batang atau Rp 957.120/gram, turun 0,52%.

Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin melemah 0,2% ke US$ 1.928,82/troy ons. Meski pelemahnya tidak terlalu besar, tetapi emas dunia sudah menurun sejak Kamis lalu.

Tekanan bagi harga emas dunia bisa jadi akan semakin besar di pekan ini melihat adanya perubahan sentimen.

Survei mingguan yang dilakukan Kitco pada akhir pekan lalu menunjukkan para analis di Wall Street kini mayoritas mengambil sikap bearish (memprediksi emas melemah) di pekan ini. Sikap tersebut berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya yang bersikap bullish (memprediksi emas menguat).

Survei yang dilakukan terhadap 18 analis profesional di Wall Street menunjukkan 40% analis mengambil sikap bearish, netral 33%, dan bullish 27%.

Melihat perubahan sentimen tersebut, ada risiko emas dunia akan menurun di pekan ini dan menyeret harga emas Antam. Tetapi jangan "cengeng" melihat penurunan harga emas, sebab untuk jangka panjang masih diramal bakal menguat.

Eugen Weinberg, kepala komoditas di Commerzbank, menjadi salah satu analis Wall Street yang mengambil sikap netral, menyatakan emas akan memasuki periode konsolidasi, artinya naik turun dalam rentang tertentu. Periode tersebut diperkirakan akan berlangsung cukup lama, tetapi untuk jangka panjang emas akan kembali menguat.

"Banyak yang perlu dicerna pasar. Periode konsolidasi bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama tanpa mempengaruhi tren jangka panjang. Saat ini, saya tidak melihat sesuatu yang bisa membawa emas naik ke atas US$ 2.000/troy ons, ataupun ke bawah US$ 1.900/troy ons," kata Weinberg sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, Peter Hug, direktur perdagangan global di Kitco Metals memprediksi pergerakan naik-turun secara signifikan (volatilitas tinggi) akan terjadi hingga akhir tahun nanti.

"Kita telah mengalami volatilitas tinggi selama beberapa minggu terakhir dan itu tidak akan berubah. Banyak hal yang jadi pemicunya - valuasi di pasar ekuitas, komentar Ketua Fed pada hari Kamis, pemilihan pada bulan November," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug.

"Volatilitas tetap tinggi setidaknya hingga Desember, sehingga trading emas akan akan sangat sulit" katanya pada hari Jumat. "Setiap ada berita yang keluar dapat memicu pergerakan yang tidak stabil."

Hub memberikan saran baik itu untuk investor bagaimana menghadapi emas yang naik-turun bak roller coaster.

Hug menyarankan untuk menghilangkan emosi alias jangan "cengeng" dan mempertahankan posisi emas sebagai bagian dari portofolio. "ini bukan waktunya untuk panik," ujarnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Ambruk, Harga Emas Antam Hari Ini Bangkit & Naik Rp 8.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular