Jangan Asal Beli Kalau Gak Mau Rugi, Ini Tips Investasi Emas

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 August 2020 15:38
Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pergerakan harga emas dunia sangat mempengaruhi harga logam mulai di dalam negeri. Ketika emas dunia naik, maka harga emas batangan cenderung mengikuti.

Harga emas dunia menukik tajam dari rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Selasa. Melansir data Refinitiv, di hari Selasa harga emas dunia merosot US$ 116 atau 5,72% ke US$ 1.911,24/troy ons di pasar spot.

Akibatnya, pada Rabu kemarin, harga emas Antam turun Rp 30.000/gram. Sehingga sebelum berinvestasi emas batangan, ada baiknya melihat prediksi harga emas dunia.

Lantas, apa kata para analis mengenai kemerosotan emas?

"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya, penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkian masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan," kata Vivek Dhar, analis komoditas pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Maka bersiap untuk melihat harga dunia turun atau naik dengan cukup signifikan, dan diikuti oleh emas Antam.

Kemudian Carsten Fritsch, analis dari Commerzbank sebagaimana dikutip Kitco mengatakan koreksi tajam pada emas yang selama ini dinanti akhirnya dimulai, tetapi jangan gentar karena rally harga emas dunia akan kembali berlanjut katanya.

Sejauh ini, memang belum ada perubahan proyeksi dari para analis, harga emas dunia diramal masih akan terus menguat.

Barry Dawes, dari Martin Place Securities, memproyeksikan dalam dua tahun ke depan harga emas disebut akan mencapai US$ 3.500/troy ons.

Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan, dan jangka panjang emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons.

Analis lainnya, Jurge Kiener dari Swiss Asia Capital bahkan lebih bullish lagi. Secara teknikal ia melihat ada peluang emas mencapai US$ 8.000/troy ons. Sementara Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capital, yang memprediksi emas akan mencapai US$ 10.000/troy ons. Meski tidak disebutkan kapan emas akan mencapai level yang saat ini terlihat ekstrem tersebut.

Investor yang risk taker tentu melihat kemerosotan emas dunia dan emas Antam sebagai belakangan ini sebagai peluang untuk beli. Sementara trader dan investor yang konservatif sepertinya akan menganalisa situasi dan melihat perkembangan terlebih dahulu.

Apalagi, setelah muncul tanda-tanda kebangkitan ekonomi AS, dan perkembangan vaksin terbaru. Semakin banyak tanda kebangkitan ekonomi AS maka laju emas untuk terus naik akan semakin berat. Apalagi jika sampai vaksin virus corona benar-benar ditemukan maka akan menjadi game changer, bukannya beli, trader dan investor kemungkinan akan jual emas.

Yung-yu Ma, kepala strategi investasi di BMO Wealth Management, mengatakan ada 2 faktor yang membuat emas akan berubah arah, yakni vaksin dan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS pada bulan November.

Efek Pemilu dikatakan tergantung bagaimana hasilnya, sementara Jika ada perkembangan positif dari vaksin virus corona, ia melihat emas akan turun hingga ke US$ 1.600/troy ons setelah Pemilu AS. Tetapi ia juga mengatakan emas akan kembali rally di tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular