
Dear Fresh Graduate! Yuk Atur Uangmu dengan Cara Berikut Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bekerja untuk pertama kalinya tentu menjadi momen yang mengesankan bagi seseorang, apalagi baru lulus alias fresh graduate.
Selain mendapatkan pengalaman baru, kamu juga akan mendapatkan gaji yang jumlahnya terbilang lumayan jika dibandingkan uang jajan ketika masih bersekolah atau di kampus.
Tetapi jangan senang dulu, kamu perlu merencanakan uang yang kamu dapat agar bisa digunakan secara maksimal. Ada jargon yang mengatakan "gagal merencanakan sama saja merencanakan kegagalan", tentu kamu tidak mau kejadian seperti itu terjadi padamu kan?
Karena itu memiliki perencanaan keuangan yang baik akan membuat hidupmu mendapatkan banyak manfaat, baik saat ini maupun di masa mendatang. Sebab itu, CNBC Indonesia memberikan tips mengatur keuangan untuk kamu yang baru menjadi seorang karyawan dan mempunyai penghasilan:
1. Buat Daftar Kebutuhan Prioritas
Ketika baru mendapatkan gaji, tentu kemampuan daya beli kamu meningkat, boleh saja kamu menggunakan uang milikmu untuk berbelanja, tetapi sebaiknya kamu gunakan untuk membeli sesuatu yang produktif seperti: pakaian untuk bekerja, sepatu, tas, dan hal-hal lainnya.
Selain itu, sah-sah saja jika kamu membeli barang lainnya, tetapi pastikan barang yang kamu beli akan sering kamu gunakan ke depannya. Caranya buatlah daftar kebutuhan prioritas, dengan begitu kamu akan terbiasa memilah-milah kebutuhan yang paling kamu butuhkan.
Sebaiknya jangan tertipu diskon untuk membeli barang yang sifatnya bisa ditunda, manfaatkan diskon tersebut untuk membeli barang prioritas yang kamu buat tadi.
2. Siapkan Dana Darurat
Dalam ilmu keuangan pribadi, dana darurat sifatnya wajib meski telah memiliki anggaran keuangan, terkadang akan ada kondisi tertentu di mana Anda membutuhkan sejumlah dana di luar anggaran.
Ada baiknya dana darurat disimpan dalam bentuk tabungan atau rekening terpisah, karena agar tidak bercampur dengan anggaran lain dan tersedia jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Berapa idealnya dana darurat? Bagi yang belum menikah, sebaiknya memiliki dana darurat sebesar 6 kali dari jumlah pengeluaran bulanan. Bagi yang telah menikah, setidaknya memiliki dana darurat sebesar 9 kali dari pengeluaran bulanan rumah tangga.
3. Belajar Investasi
Jangan simpan uang milikmu hanya di rekening tabungan biasa. Perkaya aset milikmu lewat investasi emas batangan, saham, atau reksa dana. Saat pertama kali berinvestasi, mulai saja dengan jumlah kecil terlebih dahulu.
Bagi pemula, mulailah dengan investasi safe haven yang berisiko rendah. Investasi ini adalah investasi yang nilainya akan terus naik. Tentu saja, kamu tidak bisa mengharapkan keuntungan dalam satu atau dua tahun saja, manfaat yang didapatkan lebih untuk jangka panjang.
Mengurus keuangan bukan hal yang rumit, kok. Mulai dari hal yang kecil dahulu, dan jadikan kebiasaan yang baik. Dirimu di masa depan pasti akan berterima kasih pada dirimu yang sekarang.
4. Pakai aturan 50-30-20
Seorang perencana keuangan, Anthony Badillo, merekomendasikan sistem 50-30-20 dalam mengelola penghasilan kamu. Sistem tersebut pada dasarnya menghimbau untuk membagi pendapatan ke dalam beberapa kegunaan.
Misalnya, 50% gaji digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk tabungan dan membayar utang, 20% sisanya untuk membeli keinginan pribadi. Meski demikian, kamu juga harus realistis dengan tabungan.
Ada baiknya kalau kamu bertemu dengan perencana keuangan yang bisa membantu mencarikan solusi atas permasalahan keuangan bulananmu.
Tiga hal tadi mudah kok untuk diterapkan. Apalagi kalau kamu baru saja mulai bekerja. Jangan sampai kehabisan uang menjadi sering terjadi. Memiliki perencanaan yang baik dapat membantu kamu keluar dari masalah keuangan seperti terlilit utang.
Punya tabungan juga tidak buruk kok, malah bagus untuk solusi di kemudian hari. Intinya, gunakan uang gaji dengan bijaksana. Jangan terlalu mudah goyah dengan hal-hal tidak penting. Selamat mencoba ya.
5. Bahagiakan Orang Sekitar dan Bersedekah
Tentunya semua keberhasilanmu saat ini baik dalam pendidikan dan mendapatkan pekerjaan tidak terlepas dari dukungan orang-orang di sekitarmu.
Seorang perencana keuangan, Ahmad Gozali, dalam bukunya "Habiskan Gajimu", memberi tekanan pada sedekah ini. Dia menyebutnya "Hak Allah" atau "Hak Tuhan" dan ini menjadi hak pertama dari empat hak atas gaji yang kita peroleh. Pengeluaran yang bersifat sosial, baik itu wajib maupun sukarela dan terkait dengan agama, apapun agamanya dan kemanusiaan, menjadi prioritas.
Tiga hak lainnya yakni pengeluaran untuk cicilan utang (hak orang lain), saving (hak kita sendiri di masa depan), dan pengeluaran untuk biaya hidup (hak kita di masa sekarang).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ngeri Nih RI Resesi, Bagaimana Atur Uang Biar Tak Bangkrut?
