Waduh! Harga Emas Antam Amblas Rp 10.000/gram, kok Bisa?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
01 October 2019 10:40
Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok Rp 10.000 (1,4%) menjadi Rp 70.200 per gram.
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok Rp 10.000 (1,4%) menjadi Rp 70.200 per gram pada perdagangan awal Oktober ini, Selasa (1/10/2019) dari Rp 712.000 per gram Senin kemarin.

Koreksi harga emas Antam pagi ini juga menjadi pelemahan terdalam harga instrumen investasi tersebut sejak awal Agustus.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 7,02 juta dari harga kemarin Rp 71,2 juta per batang.

Turunnya harga emas Antam itu mengekor tersungkurnya harga emas di pasar spot global yang melemah kemarin.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 11.000 per gram hari ini menjadi Rp 672.000 per gram dari Rp 683.000 per gram kemarin.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.




Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.472 per troy ounce (oz), turun 1,44% dari US$ 1.493/oz pada hari sebelumnya.

Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan pelemahan sebesar 0,32% menjadi US$ 1.467/oz.



Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang turun akhir pekan lalu karena penguatan dolar AS. Penguatan greenback, sebutan lain dolar AS, dipicu oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China yang mereda dan mendorong penguatan dolar AS.

Menguatnya dolar AS membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor asing yang tidak memegang greenback. Pasalnya emas global dibanderol dalam dolar AS dan ketika harga emas menjadi mahal maka cenderung mengerek turun permintaan.
Dolar AS naik yang terwakili oleh angka Dollar Index yang sudah naik menjadi 99,49 dari posisi 99,33 pada akhir pekan lalu.

Dollar Index mencerminkan posisi greenback, nama lain dolar AS, secara relatif di hadapan enam mata uang utama dunia yaitu yen Jepang, poundsterling Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Posisi Dollar Index juga menjadi posisi yang tertinggi sejak April 2017.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya tetapi kali ini komoditas tersebut tertekan karena harganya yang dianggap mahal seiring dengan penguatan dolar AS sehingga bukan karena kapasitasnya sebagai instrumen yang dianggap lebih aman.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

 


(irv/tas) Next Article Harga Emas Anjlok, Stok Emas Antam Menipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular