Kinerja Reksa Dana 7 Bulan: 60 Reksa Dana Saham Amblas!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
05 August 2019 18:43
Keuntungan investasi (return) reksa dana saham mengalami koreksi selama periode Januari-Juli tahun ini.
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Keuntungan investasi (return) reksa dana saham mengalami koreksi selama periode Januari-Juli tahun ini akibat 62 produk yang terkoreksi, padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 3,16% pada periode tersebut. 

Data PT Invofesta Utama menunjukkan indeks reksa dana (RD) saham yang diterbitkan perseroan, Infovesta Equity Fund Index, justru turun 3,13% ketika IHSG naik signifikan. 

Hal itu mencerminkan bahwa ada 62 produk RD saham yang dikelola manajer investasi (MI) terkoreksi ketika indeks acuan utama di bursa saham justru menguat 3,16%. 

RD jenis lain yaitu RD pasar uang (Infovesta Money Market Fund) membukukan return 3,05%, RD campuran (Infovesta Balanced Fund Index) 4,04%, dan RD pendapatan tetap (Infovesta Fixed Income Fund Index) 6,36%.  


Wawan Hendrayana, Head of Capital Market Research Infovesta, menilai sejak Maret ada beberapa RD saham yang kinerjanya jauh dari kinerja IHSG dan tidak mencerminkan kinerja RD saham lain. 

"Ada sekitar 60 produk RD saham yang negatif, jauh di bawah kinerja IHSG, sehingga membebani indeks RD saham," ujarnya sore ini, Senin (5/8/19). 

Data dari Infovesta menunjukkan ada 267 RD saham yang beredar, di mana 62 RD di antaranya berkinerja negatif dan dari jumlah tersebut sebanyak 21 di antaranya terkoreksi di atas 40% dan lima di antaranya mengalami pelemahan di atas 60%. 

Di sisi lain, sebanyak 205 RD saham berkinerja positif, di mana 32 di antaranya naik di atas 10%, lima di atas 20%, dan satu di atas 30%. 

RD saham adalah produk reksa dana yang minimal 80% portofolionya berupa saham. Reksa dana sendiri adalah produk yang mengumpulkan dana publik dan kemudian dikelola manajer investasi untuk kemudian dibelikan efek yang tersedia di pasar modal serta instrumen pasar uang. 

Wawan mengatakan beberapa waktu ke depan perusahaan berniat membuat indeks RD saham baru untuk menyikapi return produk yang terlalu jauh menyimpang dari produk lainnya.

Di sisi lain, pasar obligasi yang sumringah sejak awal tahun mampu membukukan return di atas 3%, masing-masing terlihat dari pasar obligasi korporasi yang terlihat dari Infovesta Corporate Bond Index mampu memberikan return 3,87% dan pasar obligasi pemerintah melalui Infovesta Government Bond Index yang sudah memberikan return 6,86%. 

Keduanya menyumbangkan pertumbuhan return bagi RD campuran yang diwakili Infovesta Balanced Fund Index 4,04% dan RD pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta Fixed Income Fund Index dengan return fantastis 6,36%. 

RD campuran adalah produk reksa dana yang memiliki fleksibilitas tinggi karena manajer investasi memiliki kuasa untuk mengalihkan portofolio dari mayoritas di pasar saham atau mengalihkannya menjadi berupa obligasi. 

RD pendapatan tetap adalah produk reksa dana yang isinya mayoritas efek surat utang, terutama obligasi pemerintah, obligasi korporasi, serta sukuk baik yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan baik swasta atau BUMN.  

Satu RD jenis lain yaitu RD pasar uang secara stabil membukukan return rata-rata 3,05%, yang diwakili oleh Infovesta Money Market Fund.  RD pasar uang adalah produk reksa dana berisikan instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan tabungan bank atau obligasi umur di bawah 1 tahun. 



Tb Farash Farich, CIO PT Avrist Asset Management, mengatakan bahwa kinerja yang baik dari RD pasar uang secara keseluruhan telah mampu menarik minat investor ke produk yang diracik perseroan sehingga ada sekitar Rp 500 miliar tambahan dana masuk dalam sebulan terakhir.
 

"Banyak inflow (dana masuk ke reksa dana) dari institusi syariah, iya ke Avrist Ada Kas Syariah [reksa dana pasar uang syariah], karena beberapa faktor," ujarnya. 

Dia mengatakan faktor ramainya produk RD pasar uang, terutama yang dikelola perseroan, yaitu karena kinerjanya yang relatif tinggi yaitu 3,68% sejak awal tahun hingga Juli, adanya tambahan likuiditas di bank, adanya investor yang merealisasikan keuntungan dari portofolio pasar modal, serta investor yang ingin mengunci suku bunga 1-3 bulan ke depan sebelum suku bunga semakin turun.  

Kinerja tersebut, lanjutnya, terutama disumbang kinerja deposito bank yang menjadi portofolio produknya serta pembagian hasil investasi 0,52%.  



 





 




TIM RISET CNBC INDONESIA



(irv/tas) Next Article Reksa Dana Saham & Campuran Bonyok, Fixed Income Juaranya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular