
Mau Investasi Saham tapi Bingung? Ini Tips Memilih Sahamnya

Cara Kedua: Belajar Analisis
Ibarat pepatah: "Bagai Membeli kucing dalam karung", yang artinya membeli sesuatu tanpa mengetahui apa yang telah dibelinya. Nah, Peribahasa tersebut juga berlaku bagi investor yang ingin membeli saham di pasar modal.
Untuk menghindari kerugian investasi, seorang investor perlu mengetahui saham apa yang dibelinya dengan cara melakukan analisis. Ada dua analisis utama yang biasanya dipergunakan seorang investor dalam melakukan analisis, yaitu analisis fundamental dan teknikal.
Analisis Fundamental
Melakukan analisa fundamental ibarat melakukan studi kelayakan perusahaan (feasibility study). Ada baiknya investor bertransaksi pada saham-saham berfundamental baik. Saham berfundamental baik, harga sahamnya juga akan cenderung bergerak naik.
Secara umum, kondisi fundamental perusahaan tercermin melalui laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan biasanya didapat nilai wajar harga suatu saham.
Pelajari juga lingkungan bisnis perusahaan, manajemen yang tepat dapat membawa perusahaan berkembang lebih baik dalam menciptakan laba, serta pangsa pasar dan potensi bisnis perusahaan ke depan juga dapat menjadi pertimbangan.
Biasanya saham dengan fundamental baik akan ikut turun ketika fundamental ekonomi di dalam negeri sedang kurang baik, namun ketika situasi kembali normal maka saham-saham berfundamental hampir dipastikan akan kembali naik karena banyak diburu pelaku pasar.
Lebih simpel lagi, dengan analisis fundamental, investor bisa mengecek laporan keuangan perusahaan yang tersedia di BEI. Siapa saja bisa mengakses laporan keuangan tersebut, baik periode tahunan, triwulanan maupun semesteran. Kenapa bisa? Karena dengan label 'Tbk' alias terbuka (sebutannya emiten), maka perusahaan yang tercatat di BEI wajib membuka isi 'jeroan' perusahaan bagi investor publik. Mudah bukan?
Analisis Teknikal
Setelah menemukan saham yang tepat dengan fundamental cukup baik, seorang investor perlu mengetahui kemana arah tren dari saham tersebut. Secara umum tren hanya digolongkan menjadi dua, yakni tren naik (uptrend) dan tren turun (down trend).
Sebaiknya, investor berinvestasi pada saham-saham yang mempunyai tren naik. Saham dengan fundamental baik biasanya harga sahamnya akan bergerak naik dalam jangka panjang, meskipun terlihat berfluktuasi dalam jangka pendek.
Analisis teknikal sendiri digunakan untuk memprediksi tren suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar masa lampau, terutama pergerakan harga dan volume.
Meski tidak bisa memprediksi pergerakan harga di masa depan secara absolut, analisis ini dapat membantu mengantisipasi apa yang mungkin terjadi pada harga di masa mendatang.
Ada investor yang cenderung menggunakan analisis ini (biasanya untuk trading jangka pendek), tapi ada pula yang condong lebih ke fundamental (biasanya yang menganut value investing, atau melihat saham berbasis fundamentalnya).
Cara Ketiga: Perbaharui Informasi
Bekal selanjutnya dalam memilih saham ialah, terus perbaharui pengetahuan terkait dengan isu pasar yang biasanya juga berpengaruh ke harga saham. Informasi ini bisa juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, utang pemerintah, depresiasi rupiah, ekspor impor, inflasi, hingga kebijakan yang berpengaruh ke harga saham.
Cara Keempat: Realisasikan!
