
Jadi Pendatang Baru, Manajer Investasi Ini Bidik Dana Rp 3 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 March 2019 17:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manajer investasi Grup Indosterling, PT Indosterling Aset Manajemen yang baru berdiri, menargetkan dapat menghimpun dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp 3 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Direktur Indosterling Aset Manajemen, Fitzgerald Stevan Purba, mengatakan pada tahap pertama, perusahaan membidik dana kelolaan tahun ini Rp 1 triliun.
"Target nasabahnya institusi dan ritel, komposisi terbanyak di produk reksa dana pasar uang," kata Stevan, saat ditemui seusai acara konferensi pers peluncuran Indosterling Aset Manajemen di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Indosterling saat ini menawarkan dua jenis instrumen investasi, yakni Reksa Dana Indosterling Pasar Uang dan Reksa Dana lndoSterling Ekuitas Likuid Plus. Perusahaan juga berencana menerbitkan ETF (exchanged traded fund) atau reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa dan reksa dana berbasis (underlying) obligasi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur Indosterling Aset Manajemen Njauw Djoeng San mengatakan, kedua produk perseroan dianggap tepat, lantaran sebelumnya perusahaan telah melakukan riset pasar.
"Apa kami lakukan berusaha menjawab kebutuhan pasar, kalau lihat di dua reksa dana ada tipe yang lebih konservatif di pasar uang, yang mau agresif di reksa dana saham," kata Djoeng San.
Adapun secara tren, Indosterling menilai reksa dana dinilai akan tumbuh positif di tahun ini, sejalan dengan prediksi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan menembus level 6.930, naik 12%.
Berbeda dengan kondisi di tahun lalu, kinerja IHSG sempat menjadi yang terburuk dalam 3 tahun terakhir setelah minus 2,54% dalam setahun di level 6.194,4, padahal tahun 2017 dan 2016 IHSG masih memberikan return 19,99% dan 15,32%. Alhasil, kinerja reksa dana saham ikut terkoreksi.
Tak hanya itu, Djoeng San tak memungkiri, instrumen investasi reksa dana membutuhkan platform digital agar bisa menjangkau investor yang lebih luas. Sebab itu perusahaan akan menggandeng salah satu platform e-dagang untuk menjadi agen penjual reksa dana Indosterling.
"Kami saat ini sedang melakukan diskusi dengan satu platform penjualan reksa dana daring," kata dia.
IndoSterling Aset Manajamen telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perusahaan manajer investasi pada 30 November 2018. Indosterling Group di bawah kendali Indosterling Capital yang didirikan pada 2011 oleh founder dan Chief Executive Officer William Henley.
(tas) Next Article IndoSterling Tawarkan 3 Paket Investasi Sambil Beramal
Direktur Indosterling Aset Manajemen, Fitzgerald Stevan Purba, mengatakan pada tahap pertama, perusahaan membidik dana kelolaan tahun ini Rp 1 triliun.
"Target nasabahnya institusi dan ritel, komposisi terbanyak di produk reksa dana pasar uang," kata Stevan, saat ditemui seusai acara konferensi pers peluncuran Indosterling Aset Manajemen di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Indosterling saat ini menawarkan dua jenis instrumen investasi, yakni Reksa Dana Indosterling Pasar Uang dan Reksa Dana lndoSterling Ekuitas Likuid Plus. Perusahaan juga berencana menerbitkan ETF (exchanged traded fund) atau reksa dana yang bisa diperdagangkan di bursa dan reksa dana berbasis (underlying) obligasi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur Indosterling Aset Manajemen Njauw Djoeng San mengatakan, kedua produk perseroan dianggap tepat, lantaran sebelumnya perusahaan telah melakukan riset pasar.
"Apa kami lakukan berusaha menjawab kebutuhan pasar, kalau lihat di dua reksa dana ada tipe yang lebih konservatif di pasar uang, yang mau agresif di reksa dana saham," kata Djoeng San.
Adapun secara tren, Indosterling menilai reksa dana dinilai akan tumbuh positif di tahun ini, sejalan dengan prediksi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperkirakan menembus level 6.930, naik 12%.
Berbeda dengan kondisi di tahun lalu, kinerja IHSG sempat menjadi yang terburuk dalam 3 tahun terakhir setelah minus 2,54% dalam setahun di level 6.194,4, padahal tahun 2017 dan 2016 IHSG masih memberikan return 19,99% dan 15,32%. Alhasil, kinerja reksa dana saham ikut terkoreksi.
Tak hanya itu, Djoeng San tak memungkiri, instrumen investasi reksa dana membutuhkan platform digital agar bisa menjangkau investor yang lebih luas. Sebab itu perusahaan akan menggandeng salah satu platform e-dagang untuk menjadi agen penjual reksa dana Indosterling.
"Kami saat ini sedang melakukan diskusi dengan satu platform penjualan reksa dana daring," kata dia.
IndoSterling Aset Manajamen telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perusahaan manajer investasi pada 30 November 2018. Indosterling Group di bawah kendali Indosterling Capital yang didirikan pada 2011 oleh founder dan Chief Executive Officer William Henley.
(tas) Next Article IndoSterling Tawarkan 3 Paket Investasi Sambil Beramal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular