Biar Cuan, Bedah Dulu Profil Risiko Sebelum Investasi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
01 March 2019 21:15
Hal ini diperlukan bukan hanya untuk mencari investasi yang menguntungkan, tetapi lebih kepada investasi yang cocok untuk setiap investor.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi maka disarankan terlebih dahulu melakukan analisa profil risiko. Hal ini diperlukan bukan hanya untuk mencari investasi yang menguntungkan, tetapi lebih kepada investasi yang cocok untuk setiap investor.

Abraham Ara, Investment and Insurance Sales Head Bank Mega, mengatakan bahwa untuk menentukan profil risiko, pihaknya memiliki 9 macam pertanyaan yang harus dijawab oleh calon nasabah. "Salah satunya seperti pengetahuan nasabah terhadap profile investasi. Tahu apa belum mengenai past performance (investasi), atau kah dia sudah pernah berinvestasi," ujarnya dalam acara Investime di CNBC Indonesia Televisi.

Faktor kedua, tuturnya, adalah pengalaman investasi yang akan menentukan scoring dari profil risiko. Faktor ketiga adalah time frame atau berapa lama masa investasi.

"Contohnya ada nasabah ingin pakai dananya tahun depan, tetapi ternyata beli Reksadana saham. Saya rasa itu kurang tepat. Butuh tiga atau lima tahun lebih panjang lagi kalau dia mau beli Reksadana saham," ujarnya.

Selanjutnya, kata Abraham, faktor berikutnya adalah usia karena profil risiko usia muda berbeda dengan usia tua. "Yang paling mendasar adalah jujur. Tolong diisi dengan jujur. Usia berapa, ya jujur juga diisi, pengalaman pernah investasi dan lain-lain," ujarnya.

Setelah pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab maka Bank Mega akan merangkum sehingga keluar profil risiko dan strategi serta produk investasi yang cocok. Menurutnya, pembaruan profil risiko bisa dilakukan beberapa kali agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan nasabah

"Kalau tidak punya waktu sebulan sekali ya tiga bulan sekali ya boleh. Itu paling make sense untuk mengecek risk profile itu masih benar atau tidak," ujarnya.

Menurutnya, apabila investor ingin mengubah produk investasi akibat perubahan profil risiko, maka bisa dilakukan secara cepat. "Nah itu very simple karena kita produknya komplit. Para nasabah di Bank Mega yang menggunakan jasa wealth management itu bisa kita switching (produk investasi) dengan yang gampang," ujarnya.

Saksikan Video Investasi Cermat, Untung Berlipat

[Gambas:Video CNBC]


(dob) Next Article Membedah Peluang Cuan di Sukri SR-011

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular