
Penjualan ST-003 Tembus Rp 3 T, Investor Milenial Dominan
tahir saleh, CNBC Indonesia
26 February 2019 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor milenial lagi-lagi mendominasi jumlah investor penerbitan instrumen utang ritel yang diterbitkan Kementerian Keuangan. Setelah sebelumnya Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 didominasi milenial, kali ini giliran sukuk ritel jenis Sukuk Tabungan seri 003 (ST-003) yang juga diminati investor milenial.
Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, sukuk ritel ST-003 yang ditawarkan sejak 1-20 Februari 2019 ini meraih total volume pemesanan pembelian mencapai Rp 3,13 triliun atau Rp3.127.293.000.000.
"Dana hasil penjualan ST-003 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2019, termasuk untuk membiayai proyek-proyek pemerintah," tulis Kemenkeu.
Penjualan sukuk ritel ini dilakukan secara online (e-SBN) bekerja sama dengan 13 mitra distribusi, terdiri dari 2 bank umum syariah, 6 bank umum konvensional, 1 perusahaan efek, 2 perusahaan efek khusus (APERD financial technology), dan 2 perusahaan financial technology (peer-to-peer lending).
Penjualan ST-003 menjangkau 13.932 investor di seluruh provinsi dengan investor baru e-SBN (yang belum pernah memesan SBR003, SBR004, SBR005, dan ST-002) sebanyak 8.756 investor.
Dari jumlah itu, generasi milenial (lahir tahun 1980-2000, usia saat ini 19-39 tahun) mendominasi dengan porsi mencapai 51,74% dari total jumlah investor, atau sebanyak 7.209 investor. Begitu juga investor baru ST-003 sejumlah 8.756 didominasi oleh generasi milenial sebesar 53,7%.
Adapun dari sisi volume pembelian, kelompok baby boomers (lahir 1946-1964, usia saat ini 55-73 tahun) adalah yang terbesar, mencapai 41,31% dari total volume pembelian atau Rp 1,29 triliun. Menariknya generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST-003 sebanyak 12 investor.
"Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda sudah tertarik untuk berinvestasi pada ST-003 dan menjadi investor potensial di masa depan," tulis Kemenkeu.
Jumlah Investor Sukuk Tabungan ST-003
Sumber: DJPPR
Sebagai perbandingan, dari total investor baru Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 yang dirilis akhir Januari 2019 sebanyak 12.961, jumlah investor dari generasi milenial juga mendominasi dengan porsi mencapai 50,61% dari total jumlah investor.
Lebih lanjut pada ST-003 ini, jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta yang mencapai 37,80%, disusul kelompok wiraswasta dan PNS/ TNI/ Polri yang masing-masing mencapai 14,46% dan 12,06%.
Volume pembelian terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah wiraswasta yang mencapai 30,59%, disusul oleh pegawai swasta dan ibu rumah tangga yang masing-masing mencapai 29,06% dan 13,92%.
Selain itu, jumlah nominal pembelian ST-003 terbesar berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai Rp 1,54 triliun (49,11%), sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 1,24 triliun (39,50%), wilayah Indonesia Bagian Tengah mencapai Rp 337,79 miliar (10,80%), dan Indonesia Bagian Timur mencapai Rp 18,21 miliar (0,58%).
Produk ini menawarkan kupon mengambang dengan acuan (floating with floor) BI 7-Day (Reverse) Repo Rate. Kupon untuk periode 3 bulan pertama (27 Februari-10 Mei 2019) adalah sebesar 8,15%, berasal dari tingkat imbalan acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 6,00% ditambah spread tetap sebesar 215 bps (2,15%).
Di sisi lain, porsi investor di Indonesia Tengah sebesar 8,23% meningkat dari ST-002 sebesar 7,43%, sedangkan porsi investor di Indonesia Timur 0,53% meningkat dari ST-002 sebesar 0,42%. "Ini menunjukkan sinyal positif dengan peningkatan jumlah investor di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur," tulis Kemenkeu.
Tak hanya itu, Kemenkeu mencatat jangkauan penjualan ST-003 semakin luas dengan mencakup keseluruhan provinsi oleh salah satu perusahaan fintech yaitu Bareksa dengan 34 provinsi, disusul Bank Rakyat Indonesia dengan 33 provinsi.
(prm) Next Article Eitss.. Cuan Sukuk Tabungan Kalah Jauh Sama Investasi Ini
Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, sukuk ritel ST-003 yang ditawarkan sejak 1-20 Februari 2019 ini meraih total volume pemesanan pembelian mencapai Rp 3,13 triliun atau Rp3.127.293.000.000.
"Dana hasil penjualan ST-003 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2019, termasuk untuk membiayai proyek-proyek pemerintah," tulis Kemenkeu.
Penjualan sukuk ritel ini dilakukan secara online (e-SBN) bekerja sama dengan 13 mitra distribusi, terdiri dari 2 bank umum syariah, 6 bank umum konvensional, 1 perusahaan efek, 2 perusahaan efek khusus (APERD financial technology), dan 2 perusahaan financial technology (peer-to-peer lending).
Penjualan ST-003 menjangkau 13.932 investor di seluruh provinsi dengan investor baru e-SBN (yang belum pernah memesan SBR003, SBR004, SBR005, dan ST-002) sebanyak 8.756 investor.
Dari jumlah itu, generasi milenial (lahir tahun 1980-2000, usia saat ini 19-39 tahun) mendominasi dengan porsi mencapai 51,74% dari total jumlah investor, atau sebanyak 7.209 investor. Begitu juga investor baru ST-003 sejumlah 8.756 didominasi oleh generasi milenial sebesar 53,7%.
Adapun dari sisi volume pembelian, kelompok baby boomers (lahir 1946-1964, usia saat ini 55-73 tahun) adalah yang terbesar, mencapai 41,31% dari total volume pembelian atau Rp 1,29 triliun. Menariknya generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada ST-003 sebanyak 12 investor.
"Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda sudah tertarik untuk berinvestasi pada ST-003 dan menjadi investor potensial di masa depan," tulis Kemenkeu.
Jumlah Investor Sukuk Tabungan ST-003
Kelompok | Nominal Pembelian (%) | Jumlah Investor (%) |
Generasi Tradisionalis (1928 - 1945) / 74 - 91 tahun | 4,43 | 1,55 |
Generasi Baby Boomers (1946 - 1964) / 55 - 73 tahun | 41,31 | 18,97 |
Generasi X (1965 - 1979) / 40 - 54 tahun | 37,41 | 27,65 |
Generasi Milenial (1980 - 2000) / 19 - 39 tahun | 16,73 | 51,74 |
Generasi Z (>2000) /0,120,09 |
Sebagai perbandingan, dari total investor baru Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 yang dirilis akhir Januari 2019 sebanyak 12.961, jumlah investor dari generasi milenial juga mendominasi dengan porsi mencapai 50,61% dari total jumlah investor.
Lebih lanjut pada ST-003 ini, jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta yang mencapai 37,80%, disusul kelompok wiraswasta dan PNS/ TNI/ Polri yang masing-masing mencapai 14,46% dan 12,06%.
Volume pembelian terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah wiraswasta yang mencapai 30,59%, disusul oleh pegawai swasta dan ibu rumah tangga yang masing-masing mencapai 29,06% dan 13,92%.
Selain itu, jumlah nominal pembelian ST-003 terbesar berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai Rp 1,54 triliun (49,11%), sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 1,24 triliun (39,50%), wilayah Indonesia Bagian Tengah mencapai Rp 337,79 miliar (10,80%), dan Indonesia Bagian Timur mencapai Rp 18,21 miliar (0,58%).
Produk ini menawarkan kupon mengambang dengan acuan (floating with floor) BI 7-Day (Reverse) Repo Rate. Kupon untuk periode 3 bulan pertama (27 Februari-10 Mei 2019) adalah sebesar 8,15%, berasal dari tingkat imbalan acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 6,00% ditambah spread tetap sebesar 215 bps (2,15%).
Di sisi lain, porsi investor di Indonesia Tengah sebesar 8,23% meningkat dari ST-002 sebesar 7,43%, sedangkan porsi investor di Indonesia Timur 0,53% meningkat dari ST-002 sebesar 0,42%. "Ini menunjukkan sinyal positif dengan peningkatan jumlah investor di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur," tulis Kemenkeu.
Tak hanya itu, Kemenkeu mencatat jangkauan penjualan ST-003 semakin luas dengan mencakup keseluruhan provinsi oleh salah satu perusahaan fintech yaitu Bareksa dengan 34 provinsi, disusul Bank Rakyat Indonesia dengan 33 provinsi.
![]() |
(prm) Next Article Eitss.. Cuan Sukuk Tabungan Kalah Jauh Sama Investasi Ini
Most Popular