Investasi Apa yang Tepat di Awal Tahun? Ini Kata Schroder
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 January 2019 08:23
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Schroder Investment Management Indonesia menyebutkan di awal tahun ini jenis instrumen investasi yang paling cocok untuk dikoleksi adalah obligasi dengan tingkat bunga tetap (fixed rate).
Alasannya, saat ini tingkat suku bunga Bank Indonesia sudah berada di puncaknya, sehingga ada potensi ada penurunan tingkat suku bunga yang akan berimbas pada penurunan tingkat kupon obligasi.
Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan tahun ini diprediksi Amerika Serikat tak akan agresif lagi menaikkan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) di tahun ini, sementara negara lain seperti Indonesia sudah lebih dahulu melakukan peningkatan suku bunga sebagai bentuk antisipasi.
Kondisi ini membuat Indonesia saat ini berada di posisi lead the curve atau mendahului kecenderungan. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6%.
"Semua orang sudah tahu bahwa this is almost at the peak suku bunga. At the peak-nya Kapan kita tidak tahu karena itu diantisipasi dengan membeli lebih duluan beberapa bond [obligasi]," kata Michael kepada CNBC Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (17/1).
Menurut dia, tren pembelian obligasi ini masih akan bertahan sampai dengan pertengahan tahun ini. Kemudian setelahnya investor baru akan mulai beralih ke portofolio lainn yakni saham.
Dia menyebutkan, pembelian saham sudah bisa dicicil mulai kuartal kedua. Adapun dia tak menyebutkan secara spesifik. Namun menurut dia, perekonomian Indonesia saat ini masih bergantung pada private consumption atau konsumsi swasta serta sektor investasi dan infrastruktur. Ketiga sektor ini masih bisa dicermati sepanjang tahun.
(tas) Next Article Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis dan Bedanya Dengan Saham
Alasannya, saat ini tingkat suku bunga Bank Indonesia sudah berada di puncaknya, sehingga ada potensi ada penurunan tingkat suku bunga yang akan berimbas pada penurunan tingkat kupon obligasi.
Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan tahun ini diprediksi Amerika Serikat tak akan agresif lagi menaikkan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) di tahun ini, sementara negara lain seperti Indonesia sudah lebih dahulu melakukan peningkatan suku bunga sebagai bentuk antisipasi.
"Semua orang sudah tahu bahwa this is almost at the peak suku bunga. At the peak-nya Kapan kita tidak tahu karena itu diantisipasi dengan membeli lebih duluan beberapa bond [obligasi]," kata Michael kepada CNBC Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (17/1).
Menurut dia, tren pembelian obligasi ini masih akan bertahan sampai dengan pertengahan tahun ini. Kemudian setelahnya investor baru akan mulai beralih ke portofolio lainn yakni saham.
Dia menyebutkan, pembelian saham sudah bisa dicicil mulai kuartal kedua. Adapun dia tak menyebutkan secara spesifik. Namun menurut dia, perekonomian Indonesia saat ini masih bergantung pada private consumption atau konsumsi swasta serta sektor investasi dan infrastruktur. Ketiga sektor ini masih bisa dicermati sepanjang tahun.
(tas) Next Article Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis dan Bedanya Dengan Saham
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular