Perhatian! Akan Terbit ETF dari Saham dengan Dividen Tinggi

My Money - Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
15 December 2018 19:48
Harga perdana unit penyertaan ETF tersebut adalah Rp 517, sehingga setiap lot-nya nanti di pasar sekunder akan senilai Rp 51.700 sebelum dibebankan biaya. Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) baru akan segera terbit, kali ini menggunakan indeks emiten berdividen tinggi yaitu IDX High Dividen 20. 

Berdasarkan keterangan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pekan ini, reksa dana yang akan berkode XIHD tersebut akan diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi PT Indo Premier Investment Management dengan nama Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX High Dividend 20. 

Harga perdana unit penyertaan ETF tersebut adalah Rp 517, sehingga setiap lot-nya nanti di pasar sekunder akan senilai Rp 51.700 sebelum dibebankan biaya transaksi. 

Dalam pengelolaan produk baru tersebut, Indo Premier Investment akan bekerja sama dengan Deutsche Bank AG sebagai bank kustodian.  

Pemegang saham Indo Premier Investment yaitu yaitu PT Indo Premier Sekuritas akan berlaku sebagai broker siaga guna menjaga likuiditas transaksi ETF tersebut di pasar, atau yang biasa disebut diler partisipan (dealer participant). 

Produk investasi tersebut rencananya akan dicatatkan di bursa pada 18 Desember. 

ETF adalah produk reksa dana yang memiliki pasar primer dan pasar sekunder.

Pasar primer berarti pembelian dilakukan investor melalui dealer participant, yang biasanya minimal pembeliannya adalah satuan kreasi 100.000 unit.
 

Untuk ETF IDX High Dividen 20 yang harga perdananya dipatok Rp 517, kemungkinan minimal pemesanan unit kreasi di pasar primernya adalah Rp 51,7 juta. 

Selain di pasar primer, untuk memiliki ETF, investor dapat membeli dan menjual ETF di pasar sekunder dengan minimal pembelian 100 unit yang berarti satu lot, dalam hal ini Rp 51.700 jika harga pasarnya sedang bertahan di Rp 517. 

Tercermin dari namanya, indeks saham IDX High Dividen 20 merupakan kumpulan indeks dari saham emiten yang rutin membagikan dividen dengan imbal hasil (yield) dividen yang besar. 

Kriteria lain adalah memiliki likuiditas perdagangan di atas Rp 1 miliar per hari, minimal sudah tercatat selama 3 tahun, dan kapitalisasi pasar. 

Kriteria kapitalisasi pasar indeks itu dan jumlah saham beredarnya di publik (free float) digunakan sebagai bobot dengan penyesuaian menggunakan imbal hasil, serta mengenakan batasan bobot dalam indeks paling tinggi untuk satu saham adalah 15%. 

Metode tersebut dinamakan capped dividend yield adjusted free-float market capitalization weighted.  

Indeks tersebut baru diluncurkan Bursa Efek Indonesia pada Mei 2018, bersamaan dengan dua indeks lain yaitu IDX JII-70 dan IDX BUMN-20. 

Emiten penghuni indeks atau konstituen dari indeks tersebut saat ini masih sama dengan penghuni ketika diluncurkan, termasuk sebagian besar di dalamnya saham unggulan (blue chips). 



Sejak diluncurkan pertama kali pada 2007, pertumbuhan ETF semakin marak, terutama tahun ini di mana sudah ada delapan produk sejenis yang baru diluncurkan. 

Saat ini sudah ada delapan manajer investasi yang mengelola ETF dengan jumlah terbanyak masih dikelola Indo Premier Investment dan tujuh dibentuk oleh PT Pinnacle Persada Investama. 

Enam manajer investasi lain adalah PT Bahana TCW Invesment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT Danareksa Investment Management, PT MNC Asset Management, dan PT Sinarmas Asset Management. 

Dua produk terakhir adalah RD Indeks Pinnacle FTSE Indonesia ETF (XPFT) yang dikelola Pinnacle dan dicatatkan di bursa pada 10 September serta RD ETF MNC36 Likuid yang dikelola MNC Asset Management serta dicatatkan pada 28 Agustus. 

TahunJumlah ETFKode ETF
20072R-ABFII, R-LQ45X
20082R-ABFII, R-LQ45X
20092R-ABFII, R-LQ45X
20102R-ABFII, R-LQ45X
20112R-ABFII, R-LQ45X
20123R-ABFII, R-LQ45X, XIIT
20135R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC
20148R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC, XISI, XISR, XIIF
20159R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC, XISI, XISR, XIIF, XISC
201610R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC, XISI, XISR, XIIF, XISC, XPLQ
201714R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC, XISI, XISR, XIIF, XISC, XPLQ, XISB, XPDV, XPLC, XPES
201822R-ABFII, R-LQ45X, XIIT, XIJI, XIIC, XISI, XISR, XIIF, XISC, XPLQ, XISB, XPDV, XPLC, XPES, XPSG, XBLQ, XDIF, XBNI, XPID, XSBC, XMTS, XPFT
Sumber: Diolah

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan dana kelolaan seluruh ETF, baik dari jenis ETF saham, ETF pendapatan tetap, ETF Indeks, dan ETF saham syariah mampu dibukukan 36,63%. 

Pertumbuhan itu dibukukan menjadi Rp 11,04 triliun per 7 Desember 2018 dari posisi Rp 8,08 triliun pada akhir tahun lalu. 

Meskipun porsi kenaikannya cukup tinggi, bahkan lebih tinggi daripada pertumbuhan dana kelolaan industri reksa dana 10,08% periode 2017-2018, porsi ETF terhadap total reksa dana masih sangat kecil. 

Angka Rp 11,04 triliun dana kelolaan ETF masih terlalu mini bagi total dana kelolaan reksa dana yang baru menembus Rp 500 triliun, tepatnya Rp 503,02 triliun, yaitu 2,19%. 



Porsi reksa dana jenis lain yaitu terdiri dari reksa dana saham 27,27%, reksa dana terproteksi 27,83%, reksa dana pendapatan tetap 20,25%, reksa dana pasar uang 9,76%, reksa dana syariah (termasuk ETF syariah) 6,82%, reksa dana campuran 4,81%, dan reksa dana indeks 1,07%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya

Keberadaan 7 Diler Diharapkan Bikin Transaksi ETF Lebih Murah


(irv/irv)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading