
Cuan 10% Lebih, Mari Simak Dua Produk ETF Ini
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
09 May 2019 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham emiten terkait infrastruktur sejak awal tahun menerbangkan kinerja reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (exchange traded fund/ETF) bertema infrastruktur.
ETF adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual secara dinamis dan real time di bursa melalui sekuritas domestik manapun.
Biasanya, ETF memiliki portofolio yang mengacu pada indeks tertentu baik sektoral yang sudah ada, maupun yang portofolionya aktif dikelola sendiri oleh manajer investasi.
Produk tersebut biasanya menjadi instrumen investasi yang biasa dijadikan jembatan antara instrumen reksa dana dengan saham langsung.
Data perdagangan menunjukkan harga 21 ETF saham yang sudah listing di papan bursa setidaknya pada akhir tahun lalu menunjukkan dua produk ETF berkinerja di atas 10%, 16 produk lainnya berkinerja positif, dan empat produk serupa lainnya masih bergerak negatif.
Rentang pergerakan yang diperhatikan adalah pada periode Januari-April.
Dua produk dengan kinerja teratas adalah Premier ETF SMINFRA18 (XISI) dan RD Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC) yang dikelola oleh manajer investasi PT Indo Premier Investment Management.
Untuk XISI, indeks yang dijadikan acuan portofolio dan pergerakannya adalah SMinfra-18 yang dibentuk oleh perusahaan milik negara yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur.
Portofolio dari SMinfra-18 adalah 18 saham emiten baik BUMN dan swasta yang berkaitan dengan infrastruktur, baik bank, telekomunikasi, migas, semen, alat berat, jalan tol, dan tentunya konstruksi.
Namun, konstituen indeks SMinfra-18 yang baru dan mulai berlaku pada Mei-Oktober 2019 mengeluarkan nama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang digantikan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Sumber: SMinfra-18
Pada periode yang sama, dibanding kinerja Premier ETF SMINFRA18 (XISI), ternyata kinerja indeks SMinfra-18 lebih besar yaitu 14,33%. ETF dengan kinerja terbesar kedua setelah XISI adalah RD Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC).
Hingga akhir 2018, Indo Premier Investment mengelola sembilan ETF saham dan satu ETF obligasi, disusul oleh PT Pinnacle Persada Investama yang mengelola tujuh ETF saham.
Manajer investasi lain yang juga sudah mengelola ETF adalah PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT Danareksa Investment Management, dan PT Sinarmas Asset Management.
Menyusul pada 2019, terbitlah RD Indeks Batavia IDX30 ETF, RD Indeks Batavia SRI-Kehati ETF, dan ETF Phillip MSCI Indonesia Equity Index.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Perhatian! Akan Terbit ETF dari Saham dengan Dividen Tinggi
ETF adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual secara dinamis dan real time di bursa melalui sekuritas domestik manapun.
Biasanya, ETF memiliki portofolio yang mengacu pada indeks tertentu baik sektoral yang sudah ada, maupun yang portofolionya aktif dikelola sendiri oleh manajer investasi.
Data perdagangan menunjukkan harga 21 ETF saham yang sudah listing di papan bursa setidaknya pada akhir tahun lalu menunjukkan dua produk ETF berkinerja di atas 10%, 16 produk lainnya berkinerja positif, dan empat produk serupa lainnya masih bergerak negatif.
Rentang pergerakan yang diperhatikan adalah pada periode Januari-April.
Dua produk dengan kinerja teratas adalah Premier ETF SMINFRA18 (XISI) dan RD Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC) yang dikelola oleh manajer investasi PT Indo Premier Investment Management.
Untuk XISI, indeks yang dijadikan acuan portofolio dan pergerakannya adalah SMinfra-18 yang dibentuk oleh perusahaan milik negara yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur.
Portofolio dari SMinfra-18 adalah 18 saham emiten baik BUMN dan swasta yang berkaitan dengan infrastruktur, baik bank, telekomunikasi, migas, semen, alat berat, jalan tol, dan tentunya konstruksi.
Namun, konstituen indeks SMinfra-18 yang baru dan mulai berlaku pada Mei-Oktober 2019 mengeluarkan nama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang digantikan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Emiten | Kode |
Adhi Karya Tbk, PT | ADHI |
AKR Corporindo Tbk, PT | AKRA |
Bank Negara Indonesia Tbk, PT | BBNI |
Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT | BBRI |
Bank Mandiri Tbk, PT | BMRI |
XL Axiata Tbk, PT | EXCL |
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT | INTP |
Jasa Marga Tbk, PT | JSMR |
Medco Energi Internasional Tbk, PT | MEDC |
Perusahaan Gas Negara Tbk, PT | PGAS |
PP Tbk, PT | PTPP |
Semen Indonesia Tbk ,PT | SMGR |
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT | TLKM |
Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT | TBIG |
United Tractors Tbk, PT | UNTR |
Wijaya Karya Tbk, PT | WIKA |
Waskita Beton Precast Tbk, PT | WSBP |
Waskita Karya Tbk, PT | WSKT |
Pada periode yang sama, dibanding kinerja Premier ETF SMINFRA18 (XISI), ternyata kinerja indeks SMinfra-18 lebih besar yaitu 14,33%. ETF dengan kinerja terbesar kedua setelah XISI adalah RD Premier ETF Indonesia State-Owned Companies (XISC).
Hingga akhir 2018, Indo Premier Investment mengelola sembilan ETF saham dan satu ETF obligasi, disusul oleh PT Pinnacle Persada Investama yang mengelola tujuh ETF saham.
Manajer investasi lain yang juga sudah mengelola ETF adalah PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT BNI Asset Management, PT Danareksa Investment Management, dan PT Sinarmas Asset Management.
Menyusul pada 2019, terbitlah RD Indeks Batavia IDX30 ETF, RD Indeks Batavia SRI-Kehati ETF, dan ETF Phillip MSCI Indonesia Equity Index.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article Perhatian! Akan Terbit ETF dari Saham dengan Dividen Tinggi
Most Popular