Akuisisi Freeport, Inalum Raih Rating Layak Investasi Moody's

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 October 2018 18:08
Moody's menetapkan rating Baa2, atau layak investasi, untuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan outlook stabil.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service menetapkan rating Baa2, atau layak investasi (investment grade), untuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan outlook stabil.

Peringkat tersebut, yang merupakan pertama kali dari Moody's, dirilis bersamaan dengan rating Baa2 untuk surat utang senior tak berjaminan dengan outlook yang juga stabil.

Sebesar US$3,85 miliar dari dana perolehan surat utang tersebut akan dipakai untuk membiayai penambahan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51,23%, hak saham pemerintah daerah di Papua dari 9,36% menjadi 10%.

"Peringkat Baa2 merefleksikan portofolio pertambangan yang terdiversifikasi dari batu bara, emas, nikel, timah, tembaga, dan alumunium. Demikian juga struktur biaya yang rendah, dan operasi yang kompetitif dalam skala global," tutur Brian Grieser, Vice President dan Senior Credit Officer Moody's.

Inalum adalah perusahaan induk (holding) pertambangan milik pemerintah. Perseroan ditugaskan untuk mengelola cadangan tambang mineral Indonesia dan mengembangkan industri hilirnya.

Perseroan memiliki dan mengelola saham pemerintah di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebesar 65%. Demikian juga dengan saham pemerintah di PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan di PTFI-pengelola tambang emas Grasberg di Papua yang juga memiliki 70% cadangan tembaga nasional.

Sejalan dengan itu, Inalum ditugaskan mengakuisisi saham PTFI untuk menaikkan kepemilikan saham pemerintah menjadi 51,23%. Pada 28 September, perseroan meneken kesepakatan dengan Freeport-McMoRan Inc dan Rio Tinto plc untuk membeli saham PTFI senilai US$3,85 miliar.

"Inalum akan mendapatkan manfaat dari operasi PTFI, yang menambang tambang batu bara dan ema terbesar dunia yang berlokasi di Grasberg tersebut. Meski demikian, risiko kredit akan naik menyusul kenaikan leverage dan kompleksitas pembiayaan ekspansi proyek di PTFI," ujar Grieser.


(ags/roy) Next Article Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Berapa sih Cadangan Emas RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular