
Incar Dana Rp 965 M, SMF Tetapkan Kupon Bonds 7,5%
Irvin Arviano, CNBC Indonesia
31 July 2018 19:03

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN pengembang pembiayaan sekunder perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menetapkan kupon obligasi berkelanjutan IV/tahap V/2018/A pada 7,5%.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menunjukkan efek utang yang baru mendaftarkan diri tersebut memiliki nilai Rp 965 miliar dengan tenor 370 hari.
Pada saat yang sama, SMF juga menetapkan kupon obligasi berkelanjutan IV/tahap V/2018/B pada 8%. Surat utang tersebut dicatatkan Rp 535 miliar dengan tenor 3 tahun dengan peringkat idAAA.
Untuk Seri A, kisaran awal yang ditawarkan kepada calon investor adalah 7,00%-7,75%, dan seri B yang bertenor 3 tahun ditawarkan kupon 7,25%-8%. Karena itu, kupon yang ditetapkan perseroan masih berada di rentang tengah kisaran awal penawaran.
Total penerbitan obligasi (bonds) tersebut adalah Rp 1,5 triliun sesuai dengan target perusahaan di masa awal penawaran.
Sebagai pembanding, tingkat imbal hasil (yield) wajar obligasi korporasi versi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) berperingkat idAAA hari ini, sewajarnya memiliki selisih (spread) 151 basis poin untuk tenor 1 tahun dan 152 bps untuk tenor 3 tahun. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Spread tersebut akan menjadi selisih dengan yield surat berharga negara (SBN) bertenor sama.
Yield wajar SBN bertenor 1 tahun berada pada 6,48% dan tenor 3 tahun berada pada 7,53%, sehingga kupon obligasi wajar dengan tenor 1 tahun dan 3 tahun adalah 7,99% dan 8,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article 2021 Tahun Bullish, Ini Dia Instrumen Investasi Pilihan
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menunjukkan efek utang yang baru mendaftarkan diri tersebut memiliki nilai Rp 965 miliar dengan tenor 370 hari.
Untuk Seri A, kisaran awal yang ditawarkan kepada calon investor adalah 7,00%-7,75%, dan seri B yang bertenor 3 tahun ditawarkan kupon 7,25%-8%. Karena itu, kupon yang ditetapkan perseroan masih berada di rentang tengah kisaran awal penawaran.
Total penerbitan obligasi (bonds) tersebut adalah Rp 1,5 triliun sesuai dengan target perusahaan di masa awal penawaran.
Sebagai pembanding, tingkat imbal hasil (yield) wajar obligasi korporasi versi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) berperingkat idAAA hari ini, sewajarnya memiliki selisih (spread) 151 basis poin untuk tenor 1 tahun dan 152 bps untuk tenor 3 tahun. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Spread tersebut akan menjadi selisih dengan yield surat berharga negara (SBN) bertenor sama.
Yield wajar SBN bertenor 1 tahun berada pada 6,48% dan tenor 3 tahun berada pada 7,53%, sehingga kupon obligasi wajar dengan tenor 1 tahun dan 3 tahun adalah 7,99% dan 8,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article 2021 Tahun Bullish, Ini Dia Instrumen Investasi Pilihan
Most Popular