
Biaya Sewa Kantor di Hong Kong Termahal Sedunia, Kok Bisa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 July 2018 20:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi perusahaan multinasional, memiliki kantor di Hong Kong merupakan sebuah keniscayaan. Pasalnya, negara kota ini sudah dianggap sebagai salah satu pusat keuangan dunia.
Perusahaan raksasa dunia seperti Tencent Holdings, AIA, Xiaomi Corporation, ICBC Bank, Ping An Insurance, PetroChina hingga China Mobile mencatatkan sahamnya di bursa saham Hong Kong.
Namun memiliki kantor di Hong Kong bukan sesuatu yang murah. Sudah tiga tahun berturut-turut negara kota dengan jumlah penduduk lebih dari 7 juta jiwa ini menjadi kota dengan biaya sewa kantor paling mahal di dunia, menurut laporan perusahaan real estat komersial CBRE, seperti dilansir CNBC International.
"Permintaan yang kuat ditambah dengan lowongan kerja yang rendah di pusat bisnis (Central Business Distric / CBD) telah membuat pasar kantor tetap kuat dan harga bereaksi," kata Tom Gaffney, Regional Managing Director Greater Bay Area & Hong Kong milik CBRE, kepada CNBC.
Rata-rata biaya sewa di pusat bisnis Hong Kong mencapai US$306 (Rp 4,38 juta) per kaki persegi selama setahun. Harga ini lebih mahal 30% dari West End di London yang menduduki peringkat kedua. Biaya sewanya US$235 per kaki persegi.
"Kurangnya pasokan kantor baru di CBD akan terbatas untuk beberapa tahun mendatang, memperkuat posisi Hong Kong sebagai pasar kantor paling mahal di dunia," tambah Gaffney.
Perbankan dan jasa keuangan adalah sektor utama yang mendorong permintaan kantor, dengan peningkatan tambahan yang berasal dari co-working space.
Perusahaan China daratan, khususnya bank, lebih menyukai distrik Central yang bergengsi ketika memilih ruang kantor, kata Gaffney, mengutip beberapa transaksi besar baru-baru ini yang ditutup pada kuartal kedua.
Daerah ini sangat populer sehingga tingkat kekosongan di Central Hong Kong hanya sekitar 1%, menurut CBRE.
Distrik Pusat Hong Kong adalah rumah bagi pusat kantor regional besar untuk perusahaan seperti HSBC dan J.P. Morgan, tetapi peningkatan sewa kantor mungkin memberikan tekanan pada kekayaan bank.
Goldman Sachs berencana untuk memindahkan kantornya dari Central ke bagian lain Hong Kong, menurut laporan SCMP.
(roy/roy) Next Article Punya Cicilan Nyaris Rp 50 Juta, Gak Heran Bedu Kehilangan Rumah
Perusahaan raksasa dunia seperti Tencent Holdings, AIA, Xiaomi Corporation, ICBC Bank, Ping An Insurance, PetroChina hingga China Mobile mencatatkan sahamnya di bursa saham Hong Kong.
Namun memiliki kantor di Hong Kong bukan sesuatu yang murah. Sudah tiga tahun berturut-turut negara kota dengan jumlah penduduk lebih dari 7 juta jiwa ini menjadi kota dengan biaya sewa kantor paling mahal di dunia, menurut laporan perusahaan real estat komersial CBRE, seperti dilansir CNBC International.
"Kurangnya pasokan kantor baru di CBD akan terbatas untuk beberapa tahun mendatang, memperkuat posisi Hong Kong sebagai pasar kantor paling mahal di dunia," tambah Gaffney.
Perbankan dan jasa keuangan adalah sektor utama yang mendorong permintaan kantor, dengan peningkatan tambahan yang berasal dari co-working space.
Perusahaan China daratan, khususnya bank, lebih menyukai distrik Central yang bergengsi ketika memilih ruang kantor, kata Gaffney, mengutip beberapa transaksi besar baru-baru ini yang ditutup pada kuartal kedua.
Daerah ini sangat populer sehingga tingkat kekosongan di Central Hong Kong hanya sekitar 1%, menurut CBRE.
Distrik Pusat Hong Kong adalah rumah bagi pusat kantor regional besar untuk perusahaan seperti HSBC dan J.P. Morgan, tetapi peningkatan sewa kantor mungkin memberikan tekanan pada kekayaan bank.
Goldman Sachs berencana untuk memindahkan kantornya dari Central ke bagian lain Hong Kong, menurut laporan SCMP.
(roy/roy) Next Article Punya Cicilan Nyaris Rp 50 Juta, Gak Heran Bedu Kehilangan Rumah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular