
Internasional
Tak Suka Risiko, Industri Reksa Dana Jepang di Titik Nadir
Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 June 2018 18:28

Untuk mendorong industri reksa dana, pemerintah Jepang harus menyelesaikan beberapa masalah: model penjualan reksa dana yang tidak menarik bagi investor, investasi berkinerja buruk, dan banyak talenta yang meninggalkan Jepang.
"Ada terlalu banyak lapisan distribusi antara investor dan pengelola dana. Dan, di Jepang, biaya distribusi sangat tinggi," kata Aritomo, menjelaskan struktur yang menyebabkan tingginya biaya bagi investor reksa dana. Akibatnya, investor sering kehilangan uang dengan investasi ... dan terus menabung," katanya.
Lebih dari setengah aset rumah tangga Jepang ditahan di deposito bank. Di Amerika Serikat (AS), aset rumah tangga di perbankan hanya 13% dan Eropa sebesar 33,2%.
Mereka yang memindahkan uang dari rekening bank tidak selalu bernasib baik di Jepang. Faktanya, investor institusional telah lama mengalokasikan sebanyak 50% dari portofolio mereka untuk obligasi pemerintah Jepang dengan hasil rendah padahal ada beberapa produk untuk investasi jangka panjang yang penting untuk para pensiunan, tambah Keiichi Aritomo.
Selain mengubah model distribusi dan alokasi aset, salah satu solusi yang dicari adalah membuat manajer portofolio negara untuk bekerja. Mereka akan menggantikan banyak karyawan yang tersisa.
Untuk memulai, JIAM bekerja untuk menarik 30 manajemen aset asing dan perusahaan teknologi keuangan ke Tokyo pada tahun fiskal 2020. JIAM akan memberikan dukungan untuk bisnis, termasuk membantu mereka memperoleh lisensi yang sesuai di Tokyo. Tahun lalu, 10 perusahaan seperti itu sepakat untuk ekspansi di ibukota Jepang. (roy/prm)
"Ada terlalu banyak lapisan distribusi antara investor dan pengelola dana. Dan, di Jepang, biaya distribusi sangat tinggi," kata Aritomo, menjelaskan struktur yang menyebabkan tingginya biaya bagi investor reksa dana. Akibatnya, investor sering kehilangan uang dengan investasi ... dan terus menabung," katanya.
Lebih dari setengah aset rumah tangga Jepang ditahan di deposito bank. Di Amerika Serikat (AS), aset rumah tangga di perbankan hanya 13% dan Eropa sebesar 33,2%.
Selain mengubah model distribusi dan alokasi aset, salah satu solusi yang dicari adalah membuat manajer portofolio negara untuk bekerja. Mereka akan menggantikan banyak karyawan yang tersisa.
Untuk memulai, JIAM bekerja untuk menarik 30 manajemen aset asing dan perusahaan teknologi keuangan ke Tokyo pada tahun fiskal 2020. JIAM akan memberikan dukungan untuk bisnis, termasuk membantu mereka memperoleh lisensi yang sesuai di Tokyo. Tahun lalu, 10 perusahaan seperti itu sepakat untuk ekspansi di ibukota Jepang. (roy/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular