Hati-hati! Bangkrut Mendadak Bisa Sebabkan Kematian

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
05 April 2018 11:19
Kehilangn tabungan menyebabkan kerugian kesehatan mental tak terduga.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Semua orang tahu kehilangan simpanan tabungan tentunya sangat memilukan. Namun ternyata sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa hal itu mungkin saja bisa menyebabkan kematian.

Seperti yang dipaparkan oleh Lindsay Pool, penulis utama studi yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association (JAMA) yang mengatakan bahwa  kehilangan tabungan bisa memperburuk kesehatan. Studi yang dilakukan di Northwestern Medicine and the University dari Michigan ini menyebut hal itu juga bisa menyebabkan sakit berkepanjangan.

"Kami menemukan sebuah studi bahwa kehilangan tabungan Anda memiliki efek mendalam pada kesehatan jangka panjang seseorang," kata Lindsay Pool seperti yang dilansir CNBC Make It.

Secara khusus, penelitian menemukan orang-orang usia menengah atau lebih tua kehilangan 75% atau lebih total kekayaan mereka selama periode dua tahun, maka 50 % dari mereka memiliki kemungkinan meninggal dunia dalam 20 tahun ke depan. Sebab mereka menderita kerugian kesehatan mental yang tak terduga dari kehilangan kekayaan bersih yang mereka miliki.

Dalam studi tersebut juga menyebut bahwa lebih dari 25% orang Amerika memiliki kejutan kekayaan selama 20 tahun. Sehingga saat kehilangan ini menjadi masalah yang cukup serius.

Penelitian ini menggunakan data dari Health and Retirement Study dari National Institute on Aging, yang dimulai pada tahun 1992 dan mengikuti sekelompok perwakilan orang dewasa AS (usia 51 tahun ke atas). Para 8.714 peserta yang digunakan dalam studi Northwestern / University of Michigan pertama kali dievaluasi untuk kejutan kekayaan negatif pada tahun 1994 dan kemudian lagi setiap dua tahun hingga 2014.

Tidak hanya itu, studi terbaru juga menemukan peningkatan risiko kematian setelah menderita kebangkrutan mendadak. Namun ini berbeda dengan sekelompok subjek berpendapatan rendah yang tidak memiliki akumulasi kekayaan dan dianggap rentan secara sosial dalam hal kesehatan. 

Data menunjukkan bahwa peningkatan risiko kematian kelompok ini selama 20 tahun ke depan sedikit lebih tinggi pada 67 persen.
Menurut Pool itu berarti memiliki kekayaan dan kehilangan itu hampir sama buruknya dengan harapan hidup Anda karena tidak pernah memiliki kekayaan.

Studi ini mencatat bahwa penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Great Recession mengaitkan guncangan kekayaan negatif dengan perubahan kesehatan jangka pendek. Beberapa penyakit itu, seperti depresi, kecemasan, bunuh diri, gangguan fungsi kardiovaskular dan penyalahgunaan zat.

"Ini menunjukkan dokter perlu memiliki kesadaran tentang keadaan keuangan pasien mereka. Ini adalah sesuatu yang perlu mereka tanyakan untuk memahami jika pasien mereka mungkin berisiko lebih tinggi terhadap kesehatan," kata dia.
(roy/roy) Next Article Ini Beda Tabungan Dengan Investasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular