Harga Saham Melesat & Digembok BEI, Emiten Bakrie (VKTR) Buka Suara

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Jumat, 03/10/2025 21:10 WIB
Foto: VKTR

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten milik Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) tengah dalam suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) karena volatilitas harga yang signifikan. Atas hal ini, perseroan pun buka suara.

Diketahui, emiten bus listrik ini digembok per hari ini, Jumat, (3/10/2025) usai harga sahamnya naik sebesar 12,50% ke harga Rp252 per saham. Angka tersebut naik 103.23% dalam sebulan dan 95.35% secara year to date.


Terkait hal ini, Direktur VKTR Achmad Amri Aswono Putro menegaskan, perseroan tidak menahan informasi material apa pun. Dengan kata lain, ia tidak mengetahui adanya fakta material yang menyebabkan harga saham melonjak drastis.

"Kami sangat berkomitmen untuk selalu memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sesuai ketentuan. Jika ke depan terdapat informasi khusus mengenai kepemilikan atau aksi korporasi dari pemegang saham utama, perusahaan akan melaporkannya sesuai aturan OJK dan Bursa," ujar Amri dalam Public Expose Insidentil, secara daring.

Dari sisi kinerja, penjualan VKTR pada semester I 2025 tumbuh 12% YoY menjadi Rp414 miliar, terutama dari segmen manufaktur suku cadang kendaraan komersial.

Namun, laba bersih anjlok 60% dari Rp20 miliar menjadi Rp8 miliar, lantaran pengakuan penjualan bus listrik masih terbatas pada paruh pertama tahun ini. Manajemen menegaskan bahwa sebagian besar pengiriman unit bus listrik baru akan terealisasi di semester kedua 2025.

Lenih jauh, ia menjelaskan, produksi dilakukan di dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 40%, sehingga waktu pengiriman ke pelanggan memakan waktu sekitar 6-9 bulan.

"Order-order yang sudah kami produksi saat ini kebanyakan di T3 dan T4 sehingga memang akan ada pengakuan revenue yang peningkatannya cukup signifikan dari kendaraan penjualan, kendaraan listrik sementara dari unit usaha kita yaitu PT Bakrie Autopart dan anak-anak usahanya juga pasti akan memberikan kontribusi penjualan yang kurang lebih seperti yang sudah terjadi di semester 1," paparnya.

Diketahui, VKTR mencatatkan peningkatan total aset menjadi Rp1,79 triliun, seiring dengan penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang pada awal tahun. Hal ini diharapkan memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik serta kenaikan uana muka seirina masuknya pesanan dalam jumlan besar dari pelanggan utama.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat Hingga Kode Domisili Kembali Dibuka