Rupiah Kembali Perkasa, Dolar AS ke Rp16.400

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
12 September 2025 09:06
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (12/9/2025)

Melansir dari Refinitiv, mata uang garuda terpantau dibuka naik 0,33% di posisi Rp16.400/US$, setelah pada perdagangan kemarin, Kamis (11/9/2025) rupiah cukup stabil di level Rp16.455/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB tengah mengalami penguatan 0,10% di level 97,624, Setelah pada perdagangan sebelumnya, ditutup melemah 0,25% di level 97,531.

Rupiah pada perdagangan hari ini, Jumat (12/9/2025) diharapkan mampu menguat terhadap dolar AS, seiring dengan melemahanya DXY.

Pelemahan terjadi setelah rilis data ekonomi AS yang memperlihatkan kombinasi inflasi yang meningkat dan pasar tenaga kerja yang makin rapuhh. Kondisi ini membuat ruang pergerakan rupiah untuk kembali menguat terbuka lebar.

Biro statistik tenaga kerja AS mencatat, Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4% pada Agustus, lebih tinggi dibandingkan 0,2% pada Juli. Secara tahunan, inflasi tembus 2,9%. Namun, sorotan pasar justru tertuju pada lonjakan klaim tunjangan pengangguran yang meningkat 27.000 pada Agustus menjadikan total 263.000, ini merupakan level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Josh Jamner, analis strategi investasi senior ClearBridge Investments, menekankan bahwa pasar tenaga kerja kini lebih penting dari inflasi.

"Untuk pertama kalinya dalam waktu lama, rilis CPI justru tertutupi oleh data pengangguran. Lonjakan klaim tunjangan pengangguran menjadi sinyal bahwa The Fed akan tetap fokus pada mandat lapangan kerja," jelasnya dikutip dari Reuters.

Investor menilai, tekanan terhadap greenback bisa membuka ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk bergerak lebih stabil dalam jangka pendek.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp16.800-an per Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular