Bank Siap-siap! Purbaya Buka Opsi Tarik Duit di BI Lebih dari Rp200 T

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
11 September 2025 20:25
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI dengan agenda keputusan RKA Tahun 2026 Kementerian Keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI dengan agenda keputusan RKA Tahun 2026 Kementerian Keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa membuka membuka opsi untuk menambah likuiditas di perbankan nasional dengan menarik uang pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA), yang totalnya sekitar Rp 425 triliun.

Adapun saat ini pemerintah akan menarik Rp 200 triliun yang akan disalurkan kepada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia serta Bank Syariah Nasional sebagai percobaan pertama.

"Kita taruh segitu dulu dan kita lihat dalam waktu seminggu, dua minggu, tiga minggu, seperti apa dampaknya di ekonomi.Kalau kurang, tambah lagi," ujar Purbaya saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (11/9/2025).

Purbaya menekankan bahwa tujuan utama kebijakan tersebut adalah agar sektor swasta tetap bergerak dan tidak kekeringan likuiditas. "Itu dulu kita memastikan sektor swasta jalan nanti kita lihat butuhnya berapa lagi. Kita pelajari dampaknya," tegasnya.

Menurutnya, suntikan dana tersebut akan memaksa para perbankan untuk bekerja lebih keras menggenjot penyaluran kredit agar tidak terjadi pembayaran suku bunga kepada nasabah lebih besar daripada yang diterima dari penyaluran pinjaman atau negative spread.

"Mereka pintar untuk mencari proyek-proyek yang bagus untuk menyalurkan dana itu supaya tidak mengalami negative carry, negative spread. Jadi dengan cara itu, hampir pasti uang akan nyebar di sistem perekonomian dan ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Kredit pasti akan tumbuh lebih cepat dari yang sekarang," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari Krisis 1998, RI Tidak Takut Lagi Gonjang-ganjing Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular