Berambisi Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua RI, BSN Buka Opsi Akuisisi

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 10/09/2025 17:40 WIB
Foto: Gedung Bank BTN. (Dok. BTN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) membidik Bank Syariah Nasional (BSN) menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan calon bank usaha syariah (BUS) itu akan menjangkau seluruh Indonesia dan menjadi salah satu mesin pertumbuhan BTN.

"Kalau kita lihat belakangan industri perbankan syariah sudah jauh tumbuh lebih baik dibanding katakanlah lima tahun lalu. Karena memang game changernya waktu BSI dibentuk membuat publik atau masyarakat sekarang trust levelnya ke bank syariah jauh lebih meningkat. Karena pengelolaannya sudah jauh lebih baik hari ini," ujar Nixon saat public expose live 2025 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Rabu (10/9/2025).


Seperti diketahui, BSN sebelumnya merupakan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang telah diakuisisi BTN untuk menjadi perusahaan cangkang bagi proses spin off UUS tersebut. Sebulan yang lalu, BVIS telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui pergantian nama menjadi BSN dan menunjuk pengurus baru.

BTN juga berencana menggelar RUPSLB pada akhir bulan Oktober atau November ini. Agenda utama rapat tersebut adalah persetujuan pemisahaan unit usaha syariah BTN untuk kemudian melebur dengan BSN.

Menurut Nixon, usai spin off, aset BSN mencapai sekitar Rp70 triliun pada akhir tahun. Modal inti yang disiapkan sebesar Rp6 triliun dan rasio kecukupan modal (CAR) akan mencapai 20% hingga 25%.

Sementara itu, aset PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencapai Rp388,46 triliun hingga Mei 2025. Lantas, ukuran BSN masih jauh di bawah bank syariah terbesar RI milik pemerintah itu.

Terkait hal itu, Nixon tidak menutup kemungkinan BSN bertumbuh secara non organik.

"Mungkin saja. Ada konsolidasi, misalnya ada bank-bank daerah yang mau dijual karena modalnya enggak cukup buat spin-off atau ada bank-bank. Itu kita terbuka untuk mendiskusikannya," tukas Nixon.

Bahkan, ia mengaku sudah menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), atas kesediaan BSN untuk melakukan opsi itu.

Selain itu, Nixon mengatakan BSN juga berminat membeli portofolio dari institusi lain.

"Kemudian apakah kita bisa beli portofolio secara organik dari tempat lain? Ya mungkin saja. Dan kita sedang bicara juga dengan beberapa institusi, nah hal ini yang sedang dilakukan," imbuhnya.

Ia meyakini, bertambahnya pemain bank syariah di Indonesia bisa mendorong transaksi perbankan syariah serta masyarakat ekonomi syariah.

"Nah hadirnya BSN ini sebenarnya memperkaya, menjadi pilihan, sehingga enggak monopoli. Jadi pemerintah pengen punya dua, ya bagus. Dan [bank] swastanya juga nanti saya dengar ada beberapa akan spin-off juga yang besar. Sehingga ada 4-5 player di syariah dan itu pasti memperkaya pilihan. Dan itu justru yang akan mendorong pertumbuhan," jelas Nixon.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sah! RUPSLB Restui CIMB Niaga Spin Off Unit Usaha Syariah