LPS Jamin Dana Nasabah, Warga RI Tak Perlu Cemas Isu Rekening Dormant

El, CNBC Indonesia
06 August 2025 11:37
Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Simpanan Dan Resolusi Bank, Didik Madiyono menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Simpanan Dan Resolusi Bank, Didik Madiyono menyampaikan paparan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) buka suara terkait kekhawatiran masyarakat nasabah perbankan terhadap isu rekening dormant.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjamin Simpanan dan Resolusi Bank Didik Madiyono menegaskan, para nasabah tidak perlu cemas dananya akan hilang.

Ia mengatakan, sistem keuangan Indonesia aman terkendali. Hal itu tercermin dari aset LPS yang menjamin perbankan Indonesia sevesar Rp 250 triliun. Bahkan, tiap tahunnya akan bertambah sekitar Rp 25-30 triliun.

"Terakhir kan ada kemarin ada gaduh-gaduh sedikit kalau simpanan tidak aktif 3 bulan disita dibekukan PPATK. Jangan khawatir kalau nyimpan di bank nggak aman," ujarnya dalam acara LPS Finansial Festival 2025, Rabu (6/8).

Didik menuturkan, dana yang ditabung sebaiknya dalam kondisi aktif yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan transaksi dan pembayaran kebutuhan.

"Sebagian ditabung aktif jadi jangan pasif juga, bertambah saldonya lama-lama kita punya planning ingin sekolah lagi, pingin punya rumah, anak sekolah itu sarananya untuk mempersiapkannya lewat menabung tadi," jelasnya.

Ia mengibaratkan, bekerja di LPS seperti ibadah karena menjaga keuangan masyarakat yang akan bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat luas.

"Sebetulnya LPS ini terus terang kalau bilang ke teman-teman LPS itu kerja seperti ibadah memberikan kepastian pembayaran kepada yang butuh, anak sekolah, untuk suami sakit. Banknya susah ditarik simpanannya LPS datang melakukan tadi. BPR yang dicabut OJK, LPS bisa mencarikan 5 hari," jelasnya.

Ia meminta kepada pelaku usaha jasa keuangan agar menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya nasabah.

"Mari kita bekerja sama, saling menjaga untuk tadi, kalau masyarakat semakin percaya kepada perbankan, dana masyarakat perbankan membiayai pembangunan sektor rill tampaknya akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat bersama," pungkasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa dana nasabah yang berada di rekening dormant tetap aman dan tidak hilang. Penghentian sementara dilakukan untuk mencegah kejahatan keuangan.

PPATK menjelaskan hasil analisis menunjukkan banyak rekening hasil jual beli yang digunakan untuk tindak pidana pencucian uang, termasuk modus reaktivasi massal rekening untuk menampung dana hasil kejahatan.

Rekening pasif yang dikuasai pihak lain dinilai sangat rawan disalahgunakan. PPATK mengungkap bahwa rekening pasif yang dikendalikan pelaku kejahatan kerap digunakan dalam transaksi ilegal seperti judi daring, penipuan, hingga narkotika.


(rob/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei LPS Terbaru: Warga Makin Rajin Nabung Pasca Idul Fitri

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular