
IHSG Melemah 0,87% Tertekan Kinerja Emiten Perbankan Raksasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,87% ke level 7.484,34 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (31/7/2025).
Nilai transaksi tergolong ramai atau tercatat mencapai Rp 18,27 triliun, dengan volume perdagangan 41,63 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2 juta kali. Sebanyak 242 saham mengalami kenaikan, 362 saham melemah dan 194 saham tidak bergerak alias stagnan.
Mayoritas sektor perdagangan di bursa mengalami koreksi, dengan pelemahan tersebar dicatatkan sektor utilitas, finansial dan industri. Emiten sektor perbankan kompak menjadi beban IHSG hari ini
Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang tadi pagi mengumumkan kinerja keuangan semesteran tercatat menjadi pemberat utama kinerja IHSG. Saham BBRI ahri ini melemah 1,85% dan berkontribusi atas pelemahan 11,53 indeks poin.
Selanjutnya ada emiten bank BUMN, Bank Mandiri (BMRI), yang hari terkoreksi lebih dari 2,38% dan membebani kinerja IHSG hingga 9,63 indeks poin.
Lalu saham Bank Central Asia (BBCA) yang kemarin melaporkan kinerja keuangan paruh pertama 2025 juga tercatat sebagai pemberat utama IHSG. Saham BBCA turun 1,19% ke Rp 8.275 per saham karena reaksi negatif investor atas pertumbuhan laba BCA yang suboptimal dan hanya mampu tumbuh satu digit. Koreksi saham BBCA hari berkontribusi atas pelemahan 7,14 indeks poin.
Hari ini pasar saham Tanah Air bersiap menghadapi kabar kurang baik dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Lantaran, Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50%.
Meskipun The Fed belum memangkas suku bunga saat ini, pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan melakukan setidaknya satu pemangkasan tahun ini, bahkan mungkin dua kali sebelum akhir 2025. Pemangkasan pertama diperkirakan dilakukan di September.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers pasca-rapat bahwa ini masih merupakan masa-masa awal dari tarif Trump dan dampaknya terhadap ekonomi AS sehingga masih ada banyak ketidakpastian.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Menguat Tiga Hari Beruntun, Asing Malah Lepas 10 Saham Ini
