IHSG Terkoreksi 0,38% Terbebani Kinerja BBCA

fsd, CNBC Indonesia
31 July 2025 12:27
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,38% ke level 7.520,99 pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (31/7/2025).

Nilai transaksi lumayan ramai atau tercatat mencapai Rp 8,91 triliun, dengan volume perdagangan 20,77 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1,16 juta kali. Sebanyak 242 saham mengalami kenaikan, 362 saham melemah dan 194 saham tidak bergerak alias stagnan.

Mayoritas sektor perdagangan di bursa mengalami koreksi, dengan pelemahan tersebar dicatatkan sektor utilitas, finansial dan industri. 

Saham Bank Central Asia (BBCA) yang kemarin melaporkan kinerja keuangan paruh pertama 2025 tercatat sebagai pemberat IHSG. Saham BBCA turun 1,19% ke Rp 8.275 per saham karena reaksi negatif investor atas pertumbuhan laba BCA yang suboptimal dan hanya mampu tumbuh satu digit. Koreksi saham BBCA hari berkontribusi atas pelemahan 7,14 indeks poin.

Kemudian ada Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang melemah 1,06% dan berkontribusi atas pelemahan 6,59 indeks poin.

Selanjutnya ada emiten Prajogo Pangestu yang baru IPO awal bulan ini, Chandra Daya Investasi (CDIA), yang hari ini kembali terkoreksi lebih dari 9% dan membebani kinerja IHSG hingga 4,56 indeks poin.

Hari ini pasar saham Tanah Air bersiap menghadapi kabar kurang baik dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). Lantaran, Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50%.

Meskipun The Fed belum memangkas suku bunga saat ini, pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan melakukan setidaknya satu pemangkasan tahun ini, bahkan mungkin dua kali sebelum akhir 2025. Pemangkasan pertama diperkirakan dilakukan di September.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers pasca-rapat bahwa ini masih merupakan masa-masa awal dari tarif Trump dan dampaknya terhadap ekonomi AS sehingga masih ada banyak ketidakpastian.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Kompak Jauhi Saham-Saham Ini Saat IHSG Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular