Rupiah Keok, Nilai tukar Dolar AS Naik Jadi Rp16.450

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
31 July 2025 15:08
Ilustrasi Dollar Rupiah
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah ditutup loyo terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di penutupan perdagangan Kamis (31/7/2025) yang sekaligus menutup perdagangan Juli 2025.

Dilansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah turun sebesar 0,40% ke level Rp16.450/US$. Secara kumulatif di Juli 2025 ini, rupiah telah mengalami penurunan sebesar 1,64% terhadap dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau mengalami penurunan tipis 0,08% di posisi 99,73. Sebagai catatan, DXY mengalami kenaikan cukup signifikan pada perdagangan kemarin Rabu (30/7/2025) yakni sebesar 0,94% sekaligus memperpanjang reli penguatan selama lima hari beruntun.

Tekanan terhadap rupiah hari ini terjadi seusai Bank Sentral AS The Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate di level kisaran 4,25%-4,50%.

Keputusan ini, ditambah dengan data ekonomi yang kuat dan mendorong investor untuk kembali masuk ke aset-aset berbasis dolar dan meninggalkan mata uang negara berkembang termasuk rupiah.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI Erwin Gunawan Hutapea, langkah The Fed semalam waktu setempat sebetulnya bukan hanya menyebabkan mata uang garuda saja yang tertekan terhadap dolar AS, melainkan mata uang negara-negara lain.

"Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini sejalan dengan pergerakan mata uang regional lainnya yang melemah," ucap Erwin kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).

Merespon kondisi tersebut, BI kata Erwin akan terus melanjutkan komitmennya untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui berbagai langkah operasi di pasar.

Sejumlah kebijakan operasi pasar uang itu diantaranya melalui optimalisasi intervensi tiga jalur atau triple intervention di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan pembelian SBN serta transaksi NDF di pasar offshore.

"BI juga terus memastikan keseimbangan demand dan supply valas di pasar domestik, sehingga dapat menjaga kepercayaan pasar," tegas Erwin.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rupiah Ambruk ke Rp16.635 per USD, Dekati Level Saat 1998

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular