
Awal Perdagangan, Bursa Wallstreet Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham pada indeks Amerika Serikat (AS) turun pada Senin (7/10/2024) saat Wall Street berjuang untuk mempertahankan momentum dari reli hari Jumat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 190 poin, atau 0,5%. S&P 500 merosot 0,3% dan Nasdaq Composite juga turun 0,3%.
Tekanan pada saham meningkat seiring dengan kenaikan imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil Treasury 10 tahun acuan naik hampir 3 basis poin menjadi 4,008%. Ini adalah pertama kalinya sejak Agustus imbal hasil melampaui 4%.
Harga minyak yang lebih tinggi juga memberikan tekanan, karena ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi. Minyak mentah AS naik lebih dari 2% menjadi lebih dari US$76 per barel.
Sebagai informasi, pekan lalu rata-rata bursa AS mencatatkan kenaikan yang modest. S&P 500 menambahkan 0,2% untuk minggu ini, sementara Nasdaq Composite naik 0,1% dan Dow juga naik 0,1%.
"Dua pepatah lama di Wall Street: jangan melawan tren dan jangan melawan Federal Reserve. ... Ini tetap menjadi dua pilar kunci untuk pasar ekuitas hari ini," kata kepala investasi bersama Truist Wealth, Keith Lerner, dalam catatan hari Jumat dikuti dari CNBC International.
Namun, Lerner memperingatkan bahwa pemilihan presiden AS yang akan datang dan potensi "kejutan Oktober" dapat menjaga volatilitas pasar tetap tinggi dalam beberapa minggu mendatang.
Di sisi ekonomi, rilis kunci dalam minggu mendatang mencakup notulen pertemuan Federal Reserve pada hari Rabu dan laporan indeks harga konsumen pada hari Kamis. Musim laporan pendapatan juga mulai memanas, dengan hasil dari Delta Air Lines dan JPMorgan Chase yang dijadwalkan keluar pada hari Kamis dan Jumat, berturut-turut.
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kembali Ditutup Melemah, Akhiri Tren Positif