Bursa Asia Dibuka Hijau Usai Trump Tunda Tarif ke Meksiko & Kanada

rev, CNBC Indonesia
04 February 2025 08:45
A man walks in front of an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, June 17, 2020. Major Asian stock markets declined Wednesday after Wall Street gained on hopes for a global economic recovery and Japan's exports sank. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia-Pasifik mengalami kenaikan pada awal perdagangan Selasa (04/02/2025) setelah Presiden AS Donald Trump menunda tarif terhadap Meksiko selama satu bulan, sementara Kanada juga mengonfirmasi bahwa tarif terhadap ekspornya telah ditangguhkan.

Di Jepang, Nikkei 225 dibuka naik 1,64%, sementara indeks yang lebih luas, Topix, menguat 1,37%.

Di Korea Selatan, Kospi naik 1,26%, dan indeks Kosdaq yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil melonjak 1,86%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 mengalami kenaikan 0,65%.

Sementara itu, futures Hang Seng di Hong Kong berada di 20.495, menunjukkan potensi pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 20.217,26.

Sedangkan pasar keuangan di China masih ditutup pada hari Selasa karena libur Tahun Baru Imlek. Perdagangan di bursa saham utama, termasuk Shanghai Composite dan Shenzhen Component, akan kembali dibuka setelah liburan berakhir.

Sebagai informasi, Trump kemarin, Senin (3/2/2025) mengumumkan bahwa ia akan menunda selama satu bulan penerapan tarif 25% atas barang impor dari Meksiko setelah pembicaraan dilakukan Trump dengan para pemimpin kedua negara, yang seharusnya menjadi sekutu dekat AS itu,

Pengumuman Kanada diberikan Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau setelah panggilan telepon dengan Trump. Turdeau berjanji melakukan penguatan perbatasan untuk menghentikan penyeberangan migran dan obat-obatan terlarang.

"Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang baik dengan Presiden Trump," kata Trudeau di X, seraya menambahkan bahwa Kanada akan mengerahkan hampir 10.000 petugas garis depan untuk membantu mengamankan perbatasan, memasukkan kartel narkoba sebagai teroris khususnya soal fentanil, dan menindak tegas pencucian uang, sebagaimana dimuat AFP, Selasa (4/2/2025).

"Tarif yang diusulkan akan dihentikan sementara setidaknya selama 30 hari sementara kita bekerja sama," katanya.


Penundaan ke Meksiko diumumkan Presiden Claudia Sheinbaum. Sama seperti Kanada, Meksiko juga akan mengirimkan 10.000 tentara ke perbatasan untuk menghentikan penyebaran fentanil.

"Percakapan yang baik dengan Presiden Trump, (dilakukan) dengan penuh rasa hormat terhadap hubungan dan kedaulatan kita," ujarnya.


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Tahan Suku Bunga, Nikkei Melemah Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular