Dolar Bisa Kembali Sentuh Rp 15.800, Begini Analisanya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
08 August 2024 15:40
Ilustrasi Rupiah dan Dollar di teller Bank Mandiri, Jakarta, Senin (07/5). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Rupiah melemah 0,32 % dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Harga jual dolar AS di  bank Mandiri Rp. 14.043. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang garuda telah berhasil kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan telah kembali ke level Rp15.000. Dilansir dari Refinitiv, rupiah pada pukul 09:57 WIB menguat 0,53% di angka Rp15.945/US$ pada hari ini, Kamis (8/8/2024).

Rupiah kemudian ditutup menguat 0,87% di angka Rp15.890/US$. Posisi ini juga merupakan yang terkuat sejak 5 April 2024 atau sekitar empat bulan terakhir.

Penguatan ini terjadi usai cadangan devisa (cadev) yang naik tajam memberikan optimisme dan angin segar bagi pasar keuangan domestik. Ekonom pun menilai tren penguatan rupiah bisa saja berlanjut hingga mencapai Rp15.800.

Market Research Economic Research PermataBank Faisal Rachman itu dapat terjadi jika kondisi perekonomian global terus membaik, yang akan mendorong faktor fundamental, yakni ekonomi Indonesia.

"Sebenarnya faktor ekonomi fundamental kita memang ada tekanan ya. Memang fenomena pelambatan itu terjadi di seluruh dunia, tetapi kita memang cenderung resilien karena memang fundamental ekonomi kita itu cenderung memang sudah lebih baik gitu," kata Faisal dalam PIER Economic Review: Mid-Year 2024 secara virtual, Kamis (8/8/2024).

Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di kisaran 5%, yakni 5,05% pada kuartal II-2024. Kemudian inflasi kita terjaga di level rendah, dibandingkan dengan negara-negara maju.

"Nah sekarang tinggal tunggu saja dari globalnya," ujar Faisal.

Menurutnya, kondisi global dapat mengundang arus modal masuk ke dalam negeri.

"Kalau globalnya terus membaik kondisinya sangat favorable untuk market risk on maka itu pasti akan mengundang inflow ke dalam negeri. Karena outlook kita itu sudah dikonfirmasi juga oleh beberapa lembaga rating itu kita punya outlook yang positif ya," pungkas Faisal.

Jika itu terus terjadi, Faisal mengatakan penguatan mata uang garuda dapat terus berlanjut dan dapat mencapai posisi Rp15.800 per dolar AS.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Rupiah Banyak Cobaan Hari Ini, Tekanan Dolar Bisa Meningkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular