Transaksi Kripto RI Tembus Rp 301,75 T di 2024, Naik 3 Kali Lipat

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
05 August 2024 15:30
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi memberikan pemaparan dalam Media Briefing Peraturan OJK (POJK) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan di Gedung Soemitro Djojohadikusumo, Jakarta, Selasa (26/3/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar kripto Hasan Fawzi mengungkapkan transaksi kripto di Indonesia sepanjang tahun 2024 telah mencapai Rp 301,75 triliun. Angka tersebut melonjak lebih dari 3 kali lipat secara tahunan (yoy).

Sementara itu, untuk transaksi bulanan, Hasan mengungkapkan terjadi perlambatan selama bulan Juni 2024.

"Nilai transaksi aset kripto pada Juni mengalami perlambatan dari Rp 49,8 triliun pada Mei 2024 menjadi Rp 40,85 triliun di bulan Jun 2024," terang Hasan dalam RDK Bulanan OJK, Senin (5/8/2024).

Pada perdagangan hari ini, Bitcoin saat ini jatuh ke level US$ 53.000 karena kepanikan pasar dan Etherum (ETH) kembali bergerak di zona negatif. Ketidakpastian pasar tercermin saat Nikkei Jepang turun lebih dari 6% pada hari Senin pagi, menjadikan penurunan indeks selama tiga hari menjadi sekitar 15%.

Mengutip data Coindesk, Bitcoin turun 12% dalam 24 jam terakhir dan 20% dalam sepekan. Penyebab terjadinya koreksi besar-besaran di pasar kripto dan pasar keuangan tradisional lainnya adalah arah kebijakan dari bank sentral global, termasuk The Fed yang masih urung menurunkan suku bunga dan Bank of Japan, yang minggu lalu malah menaikkan suku bunga acuannya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Kripto RI Capai 22 Juta, Transaksi Naik 376% Tembus Rp 556 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular