
Danareksa Minta Suntikan Rp 2 T Untuk 4 Proyek Jokowi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, PMN akan disalurkan untuk empat inisiatif utama, yaitu pengembangan Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), inisiasi Indonesia Water Fund (IWF), dan pengembangan Port Batu Ampar.
"Percepatan mandat holding transformasi dan investasi Danareksa dapat terealisasi dengan mempertimbangkan kesesuaian penggunaan dana dan asal dana (matched funding) sehingga dampak financial kepada induk dapat lebih terukur," ungkap Yadi di Gedung DPR RI, Rabu, (10/7/2024).
Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan komitmen Danareksa dalam mempercepat pengembangan ekosistem industri, pembangunan wilayah Indonesia Timur, kemudahan akses air bersih, dan peningkatan investasi serta lalu lintas logistik di Batam.
Lebih lengkap, berikut merupakan empat strategi utama penggunaan PMN yang akan dikerahkan Danareksa.
1. Pengembangan Kawasan Industri (KIW dan KIMA)
Dalam rangka merespons relokasi industri asing yang mencapai 185 perusahaan pada tahun 2019 dan 2022, Danareksa fokus pada pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dan Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Dengan persentase sisa lahan yang rendah (KIW hanya 13% dan KIMA hanya 4,78%), pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jawa Tengah sebesar 1,4% dan di Sulawesi Selatan sebesar 1,1%. Selain itu, penyerapan tenaga kerja diprediksi akan meningkat dengan adanya tambahan tenaga kerja sebanyak 19.663 orang di KIW dan 6.984 orang di KIMA.
2. Pembangunan KEK Ketahanan Pangan dan Energi Merauke
Danareksa juga diberi penugasan untuk memimpin kolaborasi dalam perencanaan dan pengelolaan KEK Ketahanan Pangan dan Energi di Merauke.
Proyek ini bertujuan menjadi katalisator peningkatan investasi asing (FDI) dan domestik (BUMN & Non-BUMN), mendukung percepatan swasembada gula, dan penyediaan bioetanol sesuai Perpres 40 tahun 2023.
Di tengah ketimpangan antara produksi gula dan konsumsi yang diperkirakan akan terus melebar, proyek ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor gula.
3. Inisiasi Indonesia Water Fund: SPAM Bandung
Melalui inisiasi Indonesia Water Fund, Danareksa akan meningkatkan akses air bersih di 16 kecamatan di Kota Bandung. Saat ini, akses air bersih hanya mencapai 35% dan diproyeksikan meningkat menjadi 72% dengan adanya IWF.
Selain itu, tingkat non-revenue water (NRW) yang saat ini mencapai 41,4% akan turun menjadi kurang dari 5%. Proyek ini juga akan menambah jumlah sambungan rumah dari 85.422 menjadi 220.793, sehingga coverage layanan air bersih meningkat secara signifikan dan berdampak positif pada kesehatan masyarakat serta pencegahan stunting.
4. Pengembangan Port Batu Ampar
Danareksa berkomitmen untuk menurunkan biaya logistik kontainer di Batam sebesar 62% untuk barang ke luar negeri dan 60% untuk barang dari/ke Indonesia. Modernisasi dan peningkatan produktivitas crane dari 8 box/jam menjadi 30 box/jam akan memperkuat potensi direct call sebesar 1,2 juta TEUs/tahun.
Selain itu, pengembangan Port Batu Ampar menuju green port dengan elektrifikasi dan PLIMG akan mendukung pertumbuhan PDRB Batam di tahun 2029, dari 6,7% (proyeksi Bappenas RPJMN) menjadi 7,2% sebagai dampak langsung dari proyek ini.
Percepatan mandat holding transformasi dan investasi Danareksa dapat terealisasi dengan mempertimbangkan kesesuaian penggunaan dana dan asal dana (matched funding) sehingga dampak finansial kepada induk dapat lebih terukur.
Dengan tambahan dana PMN melalui empat inisiatif tersebut, Danareksa diharapkan dapat mendukung realisasi rencana pembangunan Indonesia khususnya sebagai katalis investasi bagi Kawasan Industri, KEK Ketahanan Pangan dan Energi Merauke, Port Batu Ampar, serta berperan dalam menciptakan kemudahan akses air bersih melalui IWF.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inbreng Indra Karya ke Danareksa Dilakukan Tahun Ini