Mandiri Sahabatku Dorong Pekerja Migran RI Naik Kelas Jadi Pengusaha

Redaksi, CNBC Indonesia
Sabtu, 22/06/2024 20:45 WIB
Foto: Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan/Kartini Bohang

Seoul, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) secara konsisten mendorong pekerja migran Indonesia (PMI) agar terus berkembang dan naik kelas. Visi tersebut diwujudkan melalui program 'Mandiri Sahabatku' (MS) yang memberikan pembekalan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan.

Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan, mengatakan Mandiri Sahabatku merupakan rangkaian acara yang dilakukan sepanjang tahun untuk PMI aktif maupun purna PMI.


Setelah digelar di beberapa negara, tahun ini Bank Mandiri bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul mengadakan program Mandiri Sahabatku yang diikuti oleh lebih dari 100 PMI di Korea Selatan.

"Kami selalu berusaha melakukan improvement. Untuk itu, acara hari ini di Korea Selatan, kami lengkapi dengan materi perencanaan keuangan dan investasi," kata Hendrianto kepada CNBC Indonesia, Sabtu (22/6/2024), di Seoul.

"Kami berharap dengan materi ini, para PMI dapat merencanakan, mengelola keuangannya dengan sehat, sehingga dapat menjadi wirausahawan saat kembali ke Indonesia," ia menambahkan.

Pada event puncak Mandiri Sahabatku di Seoul, ada 100 PMI yang hadir untuk berdiskusi langsung dengan pelaku usaha, mulai dari 'Merapi Farm' di sektor peternakan, hingga 'Indogrosir' di sektor ritel.

Dengan begitu, para PMI memiliki bekal ilmu yang bermanfaat untuk memulai usaha sendiri ketika pulang ke Tanah Air.

Cita-cita PMI di Korea Buka Usaha Peternakan di RI

Salah satu PMI yang hadir, Wahyu Pambudi, mengatakan terinspirasi untuk membuka usaha peternakan. Wahyu yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, sudah 2 tahun bekerja di Korea Selatan sebagai pekerja manufaktur.

Kepada CNBC Indonesia, Wahyu mengaku memiliki gaji bulanan sekitar Rp 25-30 jutaan, tergantung jam kerja dan waktu lembur.

"Gaji saya pakai untuk dikirim ke rumah, bantu orang tua. Lalu, saya juga nabung untuk modal nikah dan modal buka usaha peternakan," kata dia di sela-sela acara Mandiri Sahabatku.

Wahyu mengaku sangat terbantu dengan adanya acara Mandiri Sahabatku. Sebab, ia memiliki pencerahan soal cara merencanakan keuangan di masa depan dan memulai usaha.

Hal serupa diutarakan Syamsuddin yang berasal dari Cirebon. Ia sudah 9 tahun bekerja di Korea Selatan sebagai operator di pabrik. Setiap bulan, Syamsuddin mendapat gaji rata-rata Rp 23-30 jutaan.

"Mandiri Sahabatku cukup menarik, tadinya saya minim informasi sekarang jadi tahu lebih banyak," ia menuturkan.

Antusiasme PMI untuk Berinvestasi Lewat Livin' by Mandiri

Untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha, para PMI perlu perencanaan keuangan yang matang. Untuk itu, Mandiri Sahabatku juga membagikan ilmu investasi yang mudah melalui aplikasi Livin' by Mandiri.

"Yang mengejutkan, ternyata pengetahuan mereka di bidang investasi sudah sangat advanced. Mereka sangat antusias untuk mengetahui hal-hal terkait investasi," kata Hendriyanto.

Salah satu PMI yang terbantu dengan aplikasi Livin' by Mandiri untuk melakukan investasi adalah Rio Santoso. Pria berusia 29 tahun asal Sragen tersebut sudah 4 tahun bekerja di Korea Selatan.

Berkarir di sektor manufaktur, gaji bulanan Rio kurang lebih Rp 25 jutaan per bulan. Ia sengaja mengalokasikan sebagian gajinya untuk berinvestasi sejak akhir 2022.

"Livin' by Mandiri memudahkan investasi. Sebagai nasabah, lebih mudah membuat rekeningnya dulu untuk menabung. Lalu di dalamnya ada fitur yang memudahkan investor mendaftarkan Rekening Dana Nasabah (RDN). Saat sudah terintegrasi, jadi lebih mudah mengelola keuangan dalam satu aplikasi," ia menjelaskan.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi