MINDialogue

Sempat Diramal Jeblok, Bos Antam Buka-Bukaan Soal Harga Nikel

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
20 June 2024 16:06
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Nicolas Kanter menyampikan pemaparan dalam acara MINDialogue Mining Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Nicolas Kanter menyampikan pemaparan dalam acara MINDialogue Mining Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nico Kanter mengungkap sejumlah alasan yang mampu mengangkat harga nikel dunia, yang sebelumnya sempat diramal akan anjlok di tahun 2024 dan 2025.

Niko menjelaskan faktor eksternal seperti larangan perdagangan nikel Rusia di Bursa Logam London (LME) dan penutupan tambang nikel di Kaledonia Baru dan Australia ikut menjadi alasan kenaikan harga nikel acuan dunia.

"Terkait geopolitik dan pengaruhnya terhadap commodity price, kalau dari kami, tentang critical minerals nikel, ini memang mungkin beberapa bulan terakhir sentimen market membuat harga nikel naik," terang Nico dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue" di Jakarta, Kamis (20/06/2024).

Selanjutnya dari dalam negeri dia mengungkapkan bahwa pasokan nikel dunia semakin menipis akibat turunnya output dari Indonesia karena lamanya penerbitan izin Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) oleh Kementerian ESDM ikut mendorong harga nikel dunia naik.

Nico menjelaskan bahwa tahun lalu suasana di LME cukup mencekam dengan analis ramai-ramai memberikan ramalan buruk terhadap harga nikel dalam beberapa tahun ke depan.

"Tahun lalu di London itu everything is doomed. Karena analis katakan bahwa price of nickel itu akan jatuh," jelas Nico.

Sebelumnya, analis ramai-ramai mengungkapkan pasar logam dasar (base metal) pada tahun 2024 diperkirakan akan mengalami kenaikan harga terbatas, dengan sejumlah lain malah mengalami kontraksi. Hal ini disebabkan oleh lemahnya permintaan yang pada akhirnya mengurangi tekanan atas kondisi pasokan kritis yang menjadi pendorong pasar logam bullish.

Nikel sendiri menjadi logam yang paling tajam penurunannya, berdasarkan polling para analis. Harga nikel LME (cash) merosot sebesar 45% sepanjang tahun 2023 dan penurunan lebih lanjut diharapkan kembali terjadi tahun ini dengan perkiraan median untuk harga rata-rata nikel LME akan turun 23% di 2024.

Meski saat ini harga nikel telah mengalami rebound akibat sentimen global dan domestik, Niko mengungkapkan pihaknya tidak bisa berharap banyak pada kondisi harga tinggi, apalagi seperti kala perang Rusia-Ukraina meledak.

"Tentunya Antam sebagai produsen nikel beruntung (dari kenaikan harga nikel) tapi tidak bisa rely dengan harga itu karena the price mungkin ga sustain," terang Nico.

Meski demikian, dirinya optimis bahwa harga nikel dunia ke depannya akan stabil berkisar di antara US$ 17.000 dan US$ 18.000. 


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Nikel Anjlok, Antam Siap Keluarkan Jurus Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular