Dirut Bioskop CGV (BLTZ) Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mengumumkan pengunduran diri Park Jungsin sebagai direktur utama perusahaan. Surat pengunduran diri telah diterima BLTZ pada 22 Maret 2024.
Direktur BLTZ Park Seong Ho mengatakan bahwa tidak terdapat dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha Perseroan atas.
"Sebagaimana ketentuan dalam POJK No. 33 dan Anggaran Dasar Perseroan, maka pengunduran diri akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan mendatang yang waktunya akan ditentukan kemudian," tulis Seong Ho, dikutip Jumat (22/3/2024).
Adapun emiten pengelola bioskop CGV Indonesia tersebut mencatat kenaikan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 152,89% secara tahunan (yoy) menjadi Rp37,49 miliar per September 2023.
Sebagaimana diketahui, rugi bersih BLTZ pada kuartal tiga tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp14,83 miliar. Hal ini didorong oleh beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp479,51 miliar.
Kemudian, beban penjualan sebesar Rp1,43 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp244,03 miliar.
Direktur Graha Layar Prima Haryani Suwirman mengatakan, efek terbesar dari rugi yang dialami Perseroan sampai dengan September 2023 karena adanya kenaikan biaya sewa di tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Selain itu, Haryani mengatakan, penurunan disebabkan karena ekspektasi atas movie line up yang ditayangkan di tahun 2023 tidak sejalan dengan realitas atas pendapatan yang diterima, hal tersebut didasarkan atas jumlah pengunjung di tahun ini tidak sebanyak tahun lalu.
Di sisi lain, Jumlah pengunjung yang tidak banyak ditahun ini tidak sejalan dengan fixed cost Perusahaan setiap bulannya, seperti biaya utility, equipment, dan lainnya.
Memang, bila mengacu pada top linenya, pendapatan perseroan per September 2023 tercatat naik 0,34% menjadi sebesar Rp 796,78 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp794,04 miliar. Pendapatan segmen bioskop mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp 497,11 miliar.
(mkh/mkh)