Emiten Bioskop CGV Bayar Utang Rp177 M ke Pihak Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
08 December 2023 13:05
Pengunjung membeli tiket saat akan menonton bioskop di CGV Central Park, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah telah mengumumkan bioskop boleh kembali beroperasi untuk wilayah yang berada di level 2-3 PPKM di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba pembukaan bioskop selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Uji coba dilakukan di seluruh bioskop di Jakarta. Pembukaan bisokop tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang harus menyiapkan aplikasi dan akun PeduliLindungi. Saat akan masuk, ada ketentuan scan QR Code di pintu masuk Platinum, kemudian klik check-in. Begitu pun saat keluar pengunjung harus meng-klik check-out di aplikasi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindung pengunjung yang datang wajib sudah vaksin dua kali, berusia 12 tahun keatas serta maksimal kapasitas 50% tanpa makan dan minum di dalam ruangan. Aturan ini sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1096 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3. Kepgub tersebut ditandatangani Gubernur Anies Baswedan pada 13 September 2021. Di bisokop yang berlokasi di Central Park ini, menayangkan beragam film favorit seperti Black Widow, Shang-Chi, Malignant, The Suicide Squad, Free Guy, Snake Eyes, Space jam, Stillwater, Hard Hit, Escape From Mogadishu, Blackpink : The Movie. Dari pantau di lokasi, pengunjung yang datang untuk menonton masih sepi. Pasa sore hari ini pengunjung yang menonton di dalam studio tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2021, bioskop sempat berhenti beroperasi menyesuaikan regulasi PPKM guna menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasan bioskop yang kembali beroperasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola bioskop CGV PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mengumumkan telah melunasi pinjaman sebesar KRW 15 miliar atau sekitar Rp177 miliar dari The Export-Import Bank of Korea (KEXIM).

Pinjaman ini awalnya diperoleh melalui Perjanjian Kredit yang ditandatangani pada 7 Desember 2021, dan kemudian diperpanjang pada 7 Desember 2022.

"Tidak terdapat dampak material atas transaksi berikut," ujar Direktur BLTZ Park Seong Ho pada keterbukaan informasi dikutip Jumat, (8/12/2023).

Aksi pelunasan ini terjadi setelah sebelumnya, pada 1 Desember 2023,BLTZ mengumumkan perjanjian fasilitas kredit baru senilai Rp160 miliar dengan Bank Bukopin. Fasilitas pinjaman ini memiliki jangka waktu satu tahun, hingga Desember 2024.

"Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk pengambilalihan utang (take over loan) dari The Export Import Bank of Korea (KEXIM)," tutur Seong Ho.

Hingga perdagangan sesi satu hari ini, BLTZ tercatat terdepresiasi 3,69% ke angka Rp2.610. Adapun kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp2,28 triliun.

 


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Saham Perfilman RI Ini Rontok Berjamaah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular