Pendapatan Turun, Laba Emiten Bioskop CGV Naik 155,5%, Ini Penyebabnya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
29 July 2025 10:40
Pengunjung membeli tiket saat akan menonton bioskop di CGV Central Park, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah telah mengumumkan bioskop boleh kembali beroperasi untuk wilayah yang berada di level 2-3 PPKM di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba pembukaan bioskop selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Uji coba dilakukan di seluruh bioskop di Jakarta. Pembukaan bisokop tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang harus menyiapkan aplikasi dan akun PeduliLindungi. Saat akan masuk, ada ketentuan scan QR Code di pintu masuk Platinum, kemudian klik check-in. Begitu pun saat keluar pengunjung harus meng-klik check-out di aplikasi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindung pengunjung yang datang wajib sudah vaksin dua kali, berusia 12 tahun keatas serta maksimal kapasitas 50% tanpa makan dan minum di dalam ruangan. Aturan ini sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1096 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3. Kepgub tersebut ditandatangani Gubernur Anies Baswedan pada 13 September 2021. Di bisokop yang berlokasi di Central Park ini, menayangkan beragam film favorit seperti Black Widow, Shang-Chi, Malignant, The Suicide Squad, Free Guy, Snake Eyes, Space jam, Stillwater, Hard Hit, Escape From Mogadishu, Blackpink : The Movie. Dari pantau di lokasi, pengunjung yang datang untuk menonton masih sepi. Pasa sore hari ini pengunjung yang menonton di dalam studio tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2021, bioskop sempat berhenti beroperasi menyesuaikan regulasi PPKM guna menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasan bioskop yang kembali beroperasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola bioskop CGV PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mencatat lonjakan pendapatan 155,5% pada semester 1-2025.

Merujuk pada laporan keuangan terbaru dikutip dari keterbukaan informasi BEI, laba tahun berjalan emiten ini per Juni 2025 tercatat sebesar Rp25,21 miliar. Sementara di tahun 2024, perseroan membukukan laba sebesar Rp9,87 miliar miliar.

Dari sisi top line, perusahaan ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp614,77 miliar. Capaian ini turun 0,5% dari tahun lalu sebesar Rp617,61 miliar.

Pendapatan usaha tersebut ditopang oleh lini bisnis bioskop dengan capaian Rp386,1 miliar. Selanjutnya, segmen bisnis makanan-minuman mencatat kontribusi Rp193,9 miliar, dan acara-iklan mencapai Rp34,7 miliar.

Kendati pendapatan turun, beban pokok pendapatan BLTZ juga merosot menjadi sebesar Rp345,19 miliar. Beban pokok ini turun dari yang sebelumnya tercatat Rp351,13 miliar.

CGV mencatat penghematan besar di pos beban pajak penghasilan. Pos ini berkurang dari Rp11,74 miliar menjadi Rp6,95 miliar.

Dari segi permodalan, per Juni 2025, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp1,84 triliun. Hal ini turun dari periode 31 Desember 2024 dengan perolehan Rp1,85 triliun.

Aset BLTZ terkoreksi seiring dengan perseroan terpantau menjual beberapa aset tetapnya, yang mencakup peralatan studio & kantor hingga perabotan. Grup bioskop ini mencatat keuntungan sejumlah Rp29,23 juta dari hasil penjualan aset tetap tersebut.

Adapun liabilitas dan ekuitas BLTZ tercatat sebesar masing-masing Rp1,43 triliun miliar dan Rp412,86 miliar.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking! Pelaku Pasar Dikumpulkan BEI, IHSG Dibuka Terbang 1,34%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular