Semester I-2025, Kinerja Emiten Bioskop di RI Tertekan

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
29 July 2025 15:25
Pengunjung membeli tiket saat akan menonton bioskop di CGV Central Park, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah telah mengumumkan bioskop boleh kembali beroperasi untuk wilayah yang berada di level 2-3 PPKM di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba pembukaan bioskop selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Uji coba dilakukan di seluruh bioskop di Jakarta. Pembukaan bisokop tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang harus menyiapkan aplikasi dan akun PeduliLindungi. Saat akan masuk, ada ketentuan scan QR Code di pintu masuk Platinum, kemudian klik check-in. Begitu pun saat keluar pengunjung harus meng-klik check-out di aplikasi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindung pengunjung yang datang wajib sudah vaksin dua kali, berusia 12 tahun keatas serta maksimal kapasitas 50% tanpa makan dan minum di dalam ruangan. Aturan ini sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1096 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3. Kepgub tersebut ditandatangani Gubernur Anies Baswedan pada 13 September 2021. Di bisokop yang berlokasi di Central Park ini, menayangkan beragam film favorit seperti Black Widow, Shang-Chi, Malignant, The Suicide Squad, Free Guy, Snake Eyes, Space jam, Stillwater, Hard Hit, Escape From Mogadishu, Blackpink : The Movie. Dari pantau di lokasi, pengunjung yang datang untuk menonton masih sepi. Pasa sore hari ini pengunjung yang menonton di dalam studio tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2021, bioskop sempat berhenti beroperasi menyesuaikan regulasi PPKM guna menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana bioskop yang kembali beroperasi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Kinerja emiten bioskop dalam tekanan pada paruh pertama tahun ini. Emiten pengelola bioskop Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) dan pengelola CGV PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) kompak melaporkan penurunan pendapatan usaha. 

CNMA melaporkan pendapatan sebesar Rp 2,87 triliun, turun 2,63% secara tahunan (yoy). Utamanya hal ini disebabkan oleh penjualan tiket yang turun 4,01% atau dari Rp 1,87 triliun menjadi Rp 1,79 triliun.

Lalu pendapatan dari penjualan makanan dan minuman turun 1,22% yoy menjadi Rp 968,02 miliar. Tercatat pendapatan digital platform naik 22,43% yoy, tetapi kontribusinya masih sangat kecil terhadap total pendapatan perusahaan. Hal tersebut seiring dengan penurunan jumlah penonton sebanyak 8,6% yoy pada paruh pertama tahun ini. 

Alhasil laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik induk perusahaan ini per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp288,55 miliar, turun 25,85% yoy. 

Sementara itu, emiten pengelola bioskop CGV PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) melaporkan pendapatan turun -0,46% yoy menjadi Rp 614,76 miliar. Akan tetapi laba bruto perusahaan naik 1,16% yoy, karena beban perusahaan turun 1,69% yoy.

Utamanya pendapatan CGV turun karena bisnis bioskop turun 2,35% yoy menjadi Rp 386,12 miliar.

Kendati laba kotor perusahaan hanya naik tipis, tetapi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 25,21 miliar, naik 155,5% yoy. 

Bila ditelisik, laba bersih perusahaan pada paruh pertama tahun ini ditopang oleh keuntungan lain-lain senilai Rp 5,57 miliar.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Kisi-kisi Laba Emiten Orang Terkaya Nomor Satu di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular