Genjot Bisnis SME, BSI Permudah Akses Pembiayaan Syariah ke UKM

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
21 February 2024 15:49
BSI
Foto: dok BSI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong inklusi bisnis small medium enterprise (SME) atau UKM melalui ekosistem halal di berbagai sektor potensial, seperti kesehatan, manufaktur, haji dan umroh, perkebunan, kehutanan, dan ekosistem Islam lainnya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam menggenjot bisnis UKM.

Direktur Retail Banking BSI Ngatari menekankan bahwa BSI semakin kokoh memperkuat komitmennya dengan mengusung semangat "Go Digital, Go Halal, Go UMKM".

"Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan semangat kami dalam mengembangkan industri UKM di Indonesia, tetapi juga menunjukkan keseriusan kami dalam menghadirkan solusi modern dan sesuai prinsip syariah bagi pelaku UKM. Seperti yang kita semua pahami, UKM memegang peran sentral dalam dinamika ekonomi bangsa, dan itulah sebabnya BSI menempatkan fokus khusus pada sektor ini untuk memperluas pangsa pasar perbankan syariah," jelas Ngatari dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/2/2024).

Ngatari juga menggarisbawahi bahwa tahun ini BSI terus mengoptimalisasi pengembangan potensi bisnis UKM di wilayah-wilayah industri yang memiliki potensi besar. Langkah ini mencakup peningkatan pembiayaan, pemeliharaan kualitas dan kapasitas tenaga pemasar BSI, serta penerapan pendekatan selektif dalam penetapan pasar.

Selain itu, BSI juga mempercepat proses bisnis melalui digitalisasi sehingga keputusan dalam menerima bisnis dapat diambil dengan cepat dan efisien.Tidak hanya itu, Ngatari mengatakan bahwa saat ini perseroan memiliki 1.000 jaringan outlet yang dapat diakses oleh calon nasabah UKM untuk mendapatkan pembiayaan syariah serta pengembangan talenta UKM melalui program Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur.

"Kami juga telah mendirikan pusat inkubasi UMKM melalui BSI UMKM Center yang berlokasi di tiga kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. Selanjutnya, BSI berencana untuk membangun UMKM Center di wilayah-wilayah strategis dengan jumlah UMKM yang memiliki potensi besar untuk akses yang lebih mudah di masa mendatang," terang Ngatari.

Diketahui, BSI UMKM Center merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pelatihan, pembinaan, dan pendampinganserta menjadi tempat untuk berkonsultasi terkait bisnis UMKM. BSI juga menjadi fasilitator untuk membantu UMKM binaan agar mendapatkan sertifikasi halal.

Hingga 31 Desember 2023, jumlah UMKM binaan BSI UMKM Center mencapai lebih dari 3.000 nasabah dengan outstanding pembiayaan hingga Rp 36,8 miliar.

Dia menjelaskan pada tahun lalu, pembiayaan SME di BSI tumbuh dengan baik. Hingga Desember 2023, pembiayaan SME perseroan mencapai Rp 19,35 triliun atau 8% dari total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 240,32 triliun.

Pembiayaan SME BSI berfokus pada bisnis-bisnis yang resilience, kuatsustainable dan tersegmentasi di pembiayaan modal kerja, investasi perorangan, dan badan usaha dengan limit pembiayaan mulai dari Rp 200 juta sampai dengan Rp 250 miliar.

Selain pertumbuhan outstanding pembiayaan, kualitas pembiayaan SME juga mengalami perbaikan. Meningkatnya outstanding dan membaiknya kualitas pembiayaan, kata dia, membuat segmen SME menghasilkan profit yang baik, dan hal ini membuktikan bahwa SME merupakan segmen menguntungkan.

"Digital, sustainable, dan bankable menjadi beberapa kunci bagi UMKM untuk dapat dengan cepat mengakses layanan perbankan. Oleh karena itu, kami terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM agar dapat beradaptasi dengan era digital, baik dari segi kapasitas keuangan maupun akses digital," ujar Ngatari.

Selain itu, saat ini BSI meluncurkan portal UMKM dan Salam Digital, platform yang dirancang untuk mendukung para pelaku UMKM Indonesia dalam meningkatkan kualitas produk lokal mereka sehingga mampu bersaing di pasar global.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dongkrak Tabungan Haji Hingga Rp 20 T, BSI Siapkan Langkah Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular