Bank Dapat "Bonus" Likuiditas Rp 30 T dari BI

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
03 November 2023 09:53
Gubernur Bank BI Perry Warjiyo memberi pemaparan saat Konferensi Pers KSSK: Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2023. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesiamemperkuat stimulus kebijakan makroprudensial untuk menambah likuiditas perbankan sehingga menambah ruang ekspansi penyaluran kredit. 

Gubernur BI Perry warjiyo mengatakan insentif likuiditas yang berlaku baik untuk bank umum konvensional atau syariah sejak 1 Oktober 2023 telahmenambah likudiitas di perbankan sebesar Rp 30 triliun.

Adapun insentif yang dimaksud adalah potongan kewajiban setoran giro wajib minimum (GWM) hingga 4% dari mulanya sebesar 9%. Namun, insentif ini diberikan jika bank-bank bisa menyalurkan kredit atau pembiayaan ke sektor-sektor prioritas di atas 3%-7%, seperti hilirisasi minerba, hilirisasi non-minerba, perumahan, serta pariwisata.

"Penurunan ini untuk meningkatkan fleksibilatas bagi bank untuk menyalurkan kredit dan berlaku pada 1 Desember 2023. Penurunan ini diharapkan dapat menambah likuditas perbankan sekitar Rp 81 triliun," katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).

Sebelumnya, BI menargetkan dengan adanya kebijakan insentif likuiditas tersebut, pertumbuhan kredit perbankan akan mendapatkan daya dorong sekitar 0,6-0,7 dari basis target pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun ini yang 9-11%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Indonesia Guyur Likuiditas ke Bank Rp 255,8 T per Juni 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular