Dolar AS Bisa Kembali ke Level Rp 15.000? Ini Proyeksi Bos BI

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
24 January 2025 17:57
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers KSSK : Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube kementerian Keuangan)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers KSSK : Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube kementerian Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terbuka lebar. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparan hasil rapat KSSK pada awal 2025, Jumat (24/1/2025).

Perry mengatakan fokus kebijakan bank sentral adalah stabilitas nilai tukar paling penting untuk pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, fiskal, serta stabilitas sistem keuangan.

"Dengan yang tadi itu sesuai mata uang regional peers bahkan rupiah itu menguat dibandingkan mata uang negara-negara maju ruang. Untuk stabilitas dan penguatan ke depan itu juga terbuka," tegas Perry.

Namun, ini akan sangat ditentukan beberapa hal, termasuk pergerakan indeks dolar AS atau DXY dan inflow investasi ke pasar keuangan Tanah Air. Pada triwulan III tahun lalu, contohnya, rupiah menguat karena ada arus masuk ke SBN Rp 60,7 triliun dan ke SRBI Rp 54,2 triliun.

"Ini akan menentukan dan tentu saja harapan kami implementasi (kebijakan) DHE SDA akan dukung penguatan stabiltias nilai tukar lebih lanjut," paparnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Kembali Keok, Dolar Sentuh Rp16.355

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular