
Bank Indonesia Guyur Likuiditas ke Bank Rp 255,8 T per Juni 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia telah memberikan tambahan likuiditas ke sektor perbankan sebesar Rp 255,8 triliun per Juni 2024.
Bila dirinci, bank BUMN menerima Rp 118,4 triliun, bank swasta nasional Rp 108,9 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp 9 triliun, dan bank asing Rp 3,5 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tambahan likuiditas tersebut diberikan kepada bank yang aktif menyalurkan kredit kepada sektor prioritas. "Ini kami berikan ke bank yang aktif salurkan kredit [sektor prioritas]," katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8/2024).
Sektor prioritas yang dimaksud adalah hilirisasi mineral dan batu bara, pertanian, perkebunan, pariwisata, perumahan, UMKM, ultramikro, dan keuangan hijau.
Perry mengatakan bahwa hingga akhir tahun BI menargetkan dapat memberikan tambahan likuiditas kepada sektor perbankan hingga Rp 280 triliun.
Adapun tambahan likuiditas tersebut merupakan Kebijakan Insentif LikuiditasMakroprudensial (KLM). KLM pertama kali dikenalkan pada Oktober 2023.
Sementara itu, industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit mencapai 12,36% secara tahunan (yoy) menjadi Rp7.478,4 triliun per Juni 2024.
Pada sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 8,45% yoy menjadi Rp8.722 triliun per Juni 2024. Giro menjadi kontributor utama yaitu tumbuh 13,48% yoy.
Namun, pertumbuhan DPK Juni 2024 turun tipis dari setahun sebelumnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rilis 5 Rencana Besar Sistem Pembayaran 2030, Ada Rupiah Digital