Adu Kinerja 5 Bank Swasta Terbesar RI, Siapa Paling Jagoan?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
03 November 2023 08:45
kolase bank
Foto: bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim laporan keuangan telah tiba. Sejumlah bank berkapitalisasi jumbo telah menyetor kinerja sepanjang tahun ini, hingga September 2023. Beberapa di antaranya mencetak pertumbuhan laba dua digit, tetapi ada juga yang harus puas dengan pertumbuhan tipis. 

Adapun bank BUMN masih menjadi penguasa di industri perbankan. Akan tetapi bukan berarti bank swasta tidak bertaji.

CNBC Indonesia merangkum kinerja 5 bank swasta terbesar. Total, kelima bank tersebut memiliki aset Rp 2.376,78 triliun dan mencetak laba Rp 49,74 triliun.

Selengkapnya, berikut rangkuman kinerja kelima bank swasta terbesar di Indonesia.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

Emiten perbankan milik keluarga Hartono, BCA mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas anak mencapai Rp36,4 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Jumlah tersebut naik 25,8% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.

Pencapain ini didukung oleh pendapatan bunga bersih naik 21,3% secara tahunan menjadi Rp55,9 triliun dengan pendapatan selain bunga tumbuh 9,7% menjadi Rp18,3 triliun.

Di samping itu, kenaikan kinerja ini ikut ditopang oleh kredit yang tumbuh semakin baik di seluruh sektor. BCA tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp 766,1 triliun per September 2023, atau naik 12,3% yoy, tumbuh di atas rata-rata industri.

Alhasil, capaian tersebut mendorong aset BCA naik 7,2% yoy menjadi Rp 1.381 triliun.

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA)

Bank CIMB Niaga membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Rp4,9 triliun per September 2023,naik 27,6% yoy. Pertumbuhan laba tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pendapatan bunga bersih perusahaan.

Mengutip laporan publikasi, pendapatan bunga BNGA sebesar Rp16,7 triliun, naik 19,2% yoy, sedangkan beban bunga melesat 61,2% yoy menjadi Rp6,5 triliun. Dengan demikian pendapatan bunga bersih perusahaan hanya naik 2,1% yoy menjadi Rp10,2 triliun.

Di tengah tekanan beban bunga tersebut, salah satu penyokong laba CIMB Niaga adalah pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Per September 2023 bank mengantongi Rp2,5 triliun, naik 39,2% yoy.

Pada fungsi intermediasi, bank menyalurkan kredit senilai Rp205,6 triliun, naik 5,2% yoy. Segmen UKM tumbuh paling kencang, yakni 8,1% yoy. Kemudian diikuti korporasi (6,0% yoy) dan konsumer (5,9% yoy).

Pertumbuhan kredit tersebut mendorong aset BNGA secara konsolidasi menjadi Rp329,1 triliun, naik 7,2% yoy.

PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) 

Bank milik Grup MUFG PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 2,56 triliun pada kuartal III-2023. Jumlah ini hanya naik 1,39% dari perolehan periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 2,61 triliun.

Laba Bank Danamon pada kuartal ketiga tahun ini tertekan oleh beban bunga yang naik 53,88% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 3,37 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih bank pun hanya tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun.

Pada fungsi intermediasi, penyaluran total kredit dan trade finance Bank Danamon mencapai Rp 166,2 triliun, naik 18% yoy dan mendorong aset bank tumbuh 10,07% yoy menjadi Rp 208,28 triliun.

Sementara itu, Bank Danamon menghimpun dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III/2023 sebesar Rp 144,49 triliun, naik 12% yoy. Deposito bank naik 47,75%, sedangkan giro terkoreksi 11,89% yoy menjadi Rp 24,71 triliun dan tabungan turun 11,76% yoy menjadi Rp 41,02 triliun.

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP)

Bank OCBC NISP meraup laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,05 triliun pada kuartal III/2023, naik 20% yoy dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp2,54 triliun. Pertumbuhan ini tak terlepas dari pendapatan bunga yang naik 30,45% menjadi Rp11,4 triliun.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan tersebut, beban bunga dan beban syariah OCBC NISP ikut naik 69,67% yoy menjadi Rp4,70 triliun. Pendapatan bunga bersih pun tercatat naik 17,5% yoy mejadi Rp7,38 triliun.

Adapun fee based income tercatat sebesar Rp778,84 miliar, naik 6,05% yoy.

Pada fungsi intermediasi, OCBC NISP mencatatkan penyaluran kredit tumbuh 10% yoy menjadi Rp144,7 triliun pada kuartal III-2023.

Pertumbuhan kredit double digit tersebut pun mendorong aset bank meningkat menjadi Rp247 triliun pada kuartal III-2023, naik 12% yoy.

PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN)

Bank Panin mencatatkan kenaikan pada laba periode sebesar 13,01% yoy menjadi Rp2,83 triliun. Lain halnya dengan pendapatan bunga bersih kuartal III-2023 sebesar Rp7,02 triliun, turun 6,46% dari setahun sebelumnya sebesar Rp7,50 triliun.

Ini akibat beban bunga yang tercatat membengkak menjadi Rp3,94 triliun dari Rp2,81 triliun pada kuartal III-2022.

Adapun peningkatan laba Bank Panin terutama didukung oleh peningkatan pada fee based income dan penurunan biaya penyisihan penghapusan kredit. Bank pun telah mengurangi biaya penyisihan penghapusan kredit menjadi Rp1,52 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,03 triliun.

Selanjutnya, fungsi intermediasi tercatat total penyaluran kredit mencapai Rp140,2 triliun. Total outstanding kredit yang diberikan tersebut naik 7,41% yoy.

Dengan begitu, total aset konsolidasi per 30 September 2023 sebesar Rp211,4 triliun.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengintip Potensi Cuan Saham CIMB Niaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular