Wow! BRI Pacu Kontribusi Inklusi Keuangan, Segini Targetnya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Rabu, 18/10/2023 18:43 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berkomitmen untuk terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan salah satu visi BRI di tahun 2025 yakni menjadi "Champion of Financial Inclusion".

Dalam roadmap financial inclusion, BRI menargetkan bisa berkontribusi hingga 65,4% terhadap inklusi keuangan atau sekitar 107,5 juta nasabah. Sementara di 2024, BRI menargetkan kontribusi 70% terhadap peningkatan inklusi keuangan atau sebanyak 121,6 juta nasabah.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, untuk mendorong hal itu, pihaknya akan terus mengoptimalkan sumber daya demi memperluas jangkauan dan melakukan pemberdayaan melalui pengembangan ekosistem pembiayaan di segmen usaha mikro maupun ultra mikro.


Apalagi segmen tersebut merupakan sumber pertumbuhan baru perseroan yang masih sangat besar potensinya di Indonesia.

"Inklusi, pemberdayaan, dan pemerataan itu sangat penting. Oleh karena itu kami yakin BRI yang core bisnisnya UMKM dan lebih spesifik lagi portofolio kredit mikro mencapai lebih dari 40%, maka kami akan fokus melayani masyarakat seluas-luasnya untuk mendukung inklusi keuangan di negeri ini," ucap Supari dalam siaran pers, Rabu (18/10/2023).

Supari menambahkan bahwa dalam memperkuat pemberdayaan bisnis mikro, BRI mengimplementasikan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). Hal ini mengingat segmen bisnis mikro menjadi backbone pertumbuhan BRI, di mana porsi kredit mikro BRI terus meningkat dari tahun ke tahun, yakni dari 34,3% pada 2018 naik menjadi 43% pada akhir kuartal II-2023, dan ditargetkan mencapai 45% pada 2025 mendatang.

"Strategi pemberdayaan BRI berada di depan pembiayaan sehingga perseroan mampu membangun risk appetite lebih baik untuk menjangkau setiap level entrepreneurship dengan berbagai skema yang sesuai kapabilitas nasabah," tambah dia.

Mengacu pada empowerment framework yang dimiliki BRI, lanjut dia, perseroan membagi target inklusi keuangan sesuai dengan level entrepreneurship nasabah, yakni level terbawah atau level dasar (unfeasible unbankable), level tengah (feasible unbankable), dan level paling atas (feasible bankable). Artinya, fokus BRI tidak hanya pada pembiayaan dan bantuan materil untuk segmen mikro, melainkan juga dengan journey pemberdayaan berbentuk pelatihan dan literasi bisnis.

"Tentunya kalau kita mau mengangkat UMKM ini betul-betul jadi kontributor perekonomian, maka kita harus membangun kapabilitas di sektor tersebut, dalam hal ini kapabilitas empowerment atau pemberdayaan," pungkasnya.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bedah Implementasi PSAK 117 Hingga Prospek Asuransi UMKM