Daftar Lengkap BUMN yang Dapat Suntikan Jumbo Modal Negara

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 22/09/2023 07:33 WIB
Foto: Logo BUMN (Dok Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam RAPBN tahun anggaran 2024, pemerintah menetapkan investasi kepada sektor infrastruktur, industri dan lainnya akan dilakukan melalui alokasi PMN. Adapun, nilainya diperkirakan mencapai Rp 28,59 triliun.

Dikutip dari Buku II Nota Keuangan, nilai PMN tersebut terdiri dari Rp 14,4 triliun kepada BUMN di sektor infrastruktur dan PMN sektor lainnya Rp 14,19 triliun Adapun, daftar penerima PMN pada 2024 diantaranya, PT Hutama Karya (Persero), PT Sarana Multigriya, PT BPUI (Persero), PT Len Industri (Persero) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Selain lima BUMN ini, Rancangan UU APBN 2024 memuat sejumlah BUMN yang akan mendapatkan PMN dalam bentuk BMN pada 2024, diantaranya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum DAMRI, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, PT Pertamina (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Perum Perumnas, PT Hutama Karya (Persero), PT Sejahtera Eka Graha, PT Danareksa (Persero); dan Badan Bank Tanah.


Sementara, Sri Mulyani Indrawati juga mengusulkan 3 BUMN mendapat penyertaan modal negara (PMN) pada tahun depan dan cair pada kuartal I 2024. Sebab, pencairan PMN ini menentukan kesehatan dari masing-masing BUMN.

Adapun PMN tersebut yakni sebesar Rp 18,604 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero), Rp 3,556 triliun untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI dan Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jika ditotal, jumlah PMN tersebut Rp 28,16 triliun.

Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengajukan usulan untuk PMN lainnya dengan total Rp 12,8 triliun tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi. Adapun PMN yang tergantung dari cadangan investasi itu yakni PT KAI (Persero) Rp 2 triliun, IndonesiaRe Rp 1 triliun, PT Pelni (Persero) Rp 3 triliun, PT Inka (Persero) 1 triliun, PT PLN (Persero) Rp 5,86 triliun dan ID Food Rp 832 miliar.

Adapun BUMN penerima PMN pada tahun 2024 sebagai berikut :

1. Hutama Karya 18,6 Triliun

Dana tersebut akan digunakan termasuk untuk proyek Tol Trans Sumatera dan proyek tol yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, total kebutuhan Hutama Karya yang sebesar Rp 18,604 triliun yakni untuk menyelesaikan Tol Trans Sumatera yang digarap oleh perseroan sendiri Rp 6,104 triliun.

Sementara, yang sebesar Rp 12,5 trilium untuk penugasan dalam penyelesaian proyek tol Waskita. Adapun tol yang akan digarap yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Seksi Cibadak-Sukabumi Barat) sepanjang 14 km.

2. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Pemerintah juga kembali mengalokasikan tambahan investasi kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 1,89 triliun untuk program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

3. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group, selaku induk usaha IFG Life sebesar Rp 3 triliun dan PMN 2024 sebesar Rp 3,5 triliun. Dana tersebut berasal dari cadangan pembiayaan investasi.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Rionald Silaban mengatakan, alasannya karena 30 Juni 2023 masih terdapat polis yang belum dialihkan dari Jiwasraya kepada IFG Life dengan nilai sebesar Rp 7,44 triliun.

Harapannya, dengan penambahan PMN ini, maka BPUI khususnya IFG Life dapat menyelesaikan pengalihan polis yang telah selesai di restrukturisasi. Saat ini masih tertinggal di Jiwasraya.

4. PT Len Industri (Persero)

PT Dirgantara Indonesia (Persero) melalui induk holding-nya yaitu PT Len Industri (Persero) sebesar Rp 600 miliar. Outstanding utang PT Dirgantara Indonesia (Persero) sebesar US$ 43,5 juta tersebut berupa utang pokok sebesar US$ 43,5 juta dan bunga sebesar US$ 56,1 ribu.

5. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

LPEI, dalam RAPBN tahun anggaran 2024, Pemerintah kembali mengalokasikan investasi terkait penugasan khusus ekspor sebesar Rp 10 triliun. LPEI mendapatkan penugasan khusus ekspor (PKE) dari Pemerintah untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap perlu oleh Pemerintah.

6. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)

WIKA membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 6 triliun pada tahun 2024. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, proyek PSN tersebut sebanyak 41 proyek yang terdiri dari 37 proyek strategis nasional (PSN) dan 4 proyek IKN.

7. PT Kereta Api Indonesia (Persero)

KAI membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2024 yang akan digunakan untuk pengadaan KRL untuk memenuhi kebutuhan pelayanan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Plt Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) John Roberto mengungkapkan, kebutuhan dana tersebut untuk pembelian baru kereta impor dari Jepang sebanyak 3 trainset, dan 4 retrofit dari PT INKA untuk 2024.

Menurutnya, perawatan KRL sangat penting untuk keselamatan pengguna. Sebab 98% kereta KRL yang dimiliki KCI sudah berusia di atas 30 tahun. Bahkan, suku cadang untuk beberapa jenis KRL juga sudah tidak diproduksi lagi.

8. Reasuransi Indonesia

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1 triliun untuk tahun 2024 melalui cadangan investasi.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengaku, perseroan telah sebelumnya telah mengajukan PMN tunai sejak 2022 sebesar Rp3 triliun hingga akhirnya turun menjadi Rp 1 triliun. Namun, PMN tersebut tidak disetujui.

Benny menjelasjan, sejak 2014 hingga 2022, secara rata-rata Indonesia Re mengalami premi yang signifikan. Namun, hal itu juga harus diiringi dengan permodalan yang kuat.

9. PT Pelni (Persero)

PT Pelni (Persero) membutuhkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3 triliun untuk tahun 2024 yang akan digunakan untuk membeli dua kapal penumpang baru.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan, rencananya perseroan akan membeli jenis kapal yang mampu menampung 1.000 penumpang dan 75 kontainer. Harga satu kapal diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

10. PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka

Inka mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun pada 2024 untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan. Direktur Utama Inka Eko Purwanto mengungkapkan peningkatan kapasitas produksi untuk perusahaan perlu dilakukan guna memperluas pasar ekspor dan memenuhi kebutuhan perkeretaapian domestik.

11. PT PLN (Persero)

PLN mendapat alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai untuk tahun anggaran 2024 sebesar Rp 5,86 triliun. PMN tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pemerataan akses kelistrikan masyarakat di wilayah 3T.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan PMN sebesar Rp 5,86 triliun tersebut berasal dari cadangan investasi. Alokasi PMN ini digunakan untuk melistriki 2097 desa di seluruh Indonesia, dengan pembangunan jaringan tegangan rendah sepanjang 4363 kilometer sirkuit (kms), jaringan menengah lebih dari 7500 kms, dan peningkatan rasio desa berlistrik menjadi 96,19% di 2024.

Darmawan membeberkan anggaran sebesar Rp 5,86 triliun tersebut 100% akan dimanfaatkan untuk program listrik desa yang akan dinikmati oleh 192.446 pelanggan di 2097 desa.

12. Holding BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food

ID Food membutuhkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 832 miliar di tahun 2024. Nantinya dana tersebut akan digunakan memperkuat ekosistem mendukung ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan lebih jauh, dalam memperkuat ekosistem pangan nasional, perseroan berperan sebagai offtaker bagi peternak, nelayan, dan UMKM serta melaksanakan penugasan cadangan pangan pemerintah (CPP).

Frans menjelaskan, nantinya dana PMN tersebut akan digunakan untuk penambahan ruang penyimpanan dingin (cold storage) kapasitas 5.000 ton untuk memperpanjang umur simpan cadangan pangan dan daging unggas. dan revitalisasi pabrik gula.

Menurutnya, dana PMN tersebut siring dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar perseroan dapat melakukan investasi untuk memperpanjang umur simpan cadangan pangan pemerintah (CPP), terutama untuk daging sapi dan ayam.

Ia mengungkapkan, nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 103 miliar dengan modal kerja Rp 98 miliar. Sementara untuk revitalisasi pabrik gula (PG) di Jawa Timur yaitu PG Rajawali 1 dan PG Candi Baru diperlukan investasi Rp 406 miliar dengan modal kerja Rp 225 miliar.

Adapun investasi untuk program pembangunan cold storage melalui PMN tersebut akan menghasilkan dampam perekonomian hingga Rp 1,4 triliun dari pembayaran pajak, peternak ayam, perluasan tenaga kerja, efisiensi biaya logistik, dan keterjangkauan pangan.

Sedangkan, perseroan yang berperan sebagai produsen gula diperlukan memperkuat sarana produksi gula dengan melakukan revitalisasi pabrik gula di Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar Rp 406 miliar dan modal kerja Rp 225 miliar.

Nantinya, revitalisasi tersebut akan membawa dampak sosial ekonomi seperti peningkatan jumlah petani mitra tebu, penambahan areal tebu dan kepastian off taker tebu sebanyak 900 ribu ton dengan estimasi nilai mencapai Rp 2,7 triliun.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo