Market Commentary

6 Saham RS Merah, 5 Hijau! Efek Polusi Udara?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 August 2023 15:42
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham pengelola rumah sakit cenderung beragam pada perdagangan sesi II Selasa (29/8/2023), meski sentimen polusi udara dapat menjadi katalis positif bagi emiten rumah sakit.

Per pukul 14:50 WIB, dari sebelas saham rumah sakit, enam saham terpantau melemah dan lima saham terpantau menguat.

Berikut pergerakan saham emiten farmasi pada perdagangan sesi II hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Kedoya AdyarayaRSGK1.290-1,53%
Royal PrimaPRIM70-1,41%
Sarana Mediatama MetropolitanSAME362-1,09%
Sejahteraraya AnugrahjayaSRAJ645-0,77%
Medikaloka HerminaHEAL1.395-0,36%
Murni SadarMTMH1.495-0,33%
BundamedikBMHS3760,53%
Famon Awal Bros SedayaPRAY7300,69%
Mitra Keluarga KaryasehatMIKA2.8400,71%
Siloam International HospitalsSILO1.9652,34%
Metro Healthcare IndonesiaCARE5204,00%

Sumber: RTI

Saham pengelola Rumah Sakit Grha Kedoya yakni PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) menjadi saham rumah sakit yang pelemahannya paling besar yakni mencapai 1,53% ke posisi Rp 1.290/saham.

Sedangkan untuk saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) menjadi saham yang paling besar penguatannya di sesi II hari ini, yakni melonjak 4% menjadi Rp 520/saham.

Pergerakan saham rumah sakit cenderung bervariasi di tengah pembahasan terkait polusi udara yang masih hangat di masyarakat hingga kini.

Seharusnya, sentimen dari polusi udara menjadi katalis positif bagi sektor kesehatan, terutama emiten rumah sakit, karena banyak masyarakat yang terdampak kesehatannya akibat terpapar polusi, sehingga mereka pun melakukan penanganan ke fasilitas kesehatan maupun rumah sakit.

Sebagai informasi, berdasarkan data IQAir pada pagi hari ini pukul 06.00 WIB, kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 168 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 17.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, hari ini pukul 06.00 WIB Jakarta masuk dalam rangking ke 4 dari 10 rangking kota kualitas udara yang tidak sehat. Kota Depok lagi-lagi menjadi kota berpolusi buruk pada pagi ini dengan AQI US 182.

Pemerintah telah berupaya untuk mengurangi populasi udara di Jabodetabek (Jakarta Bohor Depok Tangerang Bekasi), salah satunya dengan menerapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca).

IQAir pun merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, penyaring udara dalam ruangan, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan.

Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan dari paparan udara yang kotor dan berpotensi berbahaya.

Polusi udara ini telah berdampak buruk bagi kesehatan warga. Bagaimana tidak, jumlah pasien infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA meningkat tajam.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pun buka suara. Menurutnya, pasien ISPA sebelum Covid-19, mencapai 50.000 pasien. Sekarang, jumlahnya naik hingga 200.000 pasien.

Lima penyakit pernafasan atau respiratory disease memiliki total klaim BPJS Kesehatan yang cukup besar, yakni Rp 10 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular