Market Commentary

Saham Rumah Sakit Bergairah Lagi, Masih Gegara UU Kesehatan?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
24 July 2023 14:58
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola rumah sakit secara mayoritas menguat pada perdagangan sesi II Senin (24/7/2023), di mana sentimen dari pengesahan Undang-Undang (UU) Kesehatan masih menjadi penopang saham rumah sakit.

Per pukul 14:27 WIB, dari sebelas saham rumah sakit, enam saham terpantau menguat, satu saham cenderung stagnan, dan empat saham terpantau melemah

Berikut pergerakan saham emiten farmasi pada perdagangan sesi II hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Kedoya AdyarayaRSGK1.2803,64%
Medikaloka HerminaHEAL1.5203,05%
BundamedikBMHS3861,05%
Metro Healthcare IndonesiaCARE5350,94%
Famon Awal Bros SedayaPRAY7400,68%
Sarana Mediatama MetropolitanSAME3620,56%
Royal PrimaPRIM890,00%
Murni SadarMTMH1.435-0,35%
Mitra Keluarga KaryasehatMIKA2.980-0,67%
Sejahteraraya AnugrahjayaSRAJ650-0,76%
Siloam International HospitalsSILO1.860-1,59%

Sumber: RTI

Saham pengelola rumah sakit (RS) Grha Kedoya yakni PT Kedoya Adyraya Tbk (RSGK) menjadi saham rumah sakit yang penguatannya paling besar pada sesi II hari ini, yakni melonjak 3,64% ke posisi Rp 1.280/saham.

Namun sayangnya, saham pengelola rumah sakit Siloam, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) terpantau menjadi yang paling parah koreksinya yakni ambles 1,59% menjadi Rp 1.860/saham.

Bergairahnya sebagian besar saham emiten rumah sakit sejalan dengan menguatnya sektor kesehatan hingga membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, yakni sebesar 0,21%.

Sentimen dari pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU masih menjadi penopang emiten rumah sakit hingga hari ini.

Sebelumnya pada pekan kedua bulan ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan UU Kesehatan. Meski telah disahkan menjadi undang-undang, tetapi masih ada pro dan kontra yang hadir di masyarakat.

Namun, sebagian besar pelaku pasar merespons positif pengesahan UU Kesehatan, meski sebelumnya emiten rumah sakit sempat terkoreksi.

Undang-undang ini diharapkan akan menjadi awal baru membangun kembali sistem kesehatan yang tangguh di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di daerah terpencil, tertinggal, di perbatasan, maupun kepulauan.

Pengesahan UU ini diharapkan dapat meningkatkan akses, kualitas, dan keadilan pelayanan kesehatan di Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular