Market Commentary

Polusi Udara Mengepul, 7 Saham Farmasi Malah Ngebul

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 August 2023 15:33
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi terpantau bervariasi pada perdagangan sesi II Selasa (29/8/2023), di tengah sentimen dari polusi udara yang masih hangat di masyarakat hingga kini.

Per pukul 14:50 WIB, dari sembilan saham farmasi, hanya dua saham yang menguat, tiga saham melemah, dan sisanya yakni empat saham cenderung stagnan.

Berikut pergerakan saham emiten farmasi pada perdagangan sesi II hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Kalbe FarmaKLBF1.8552,77%
Pyridam FarmaPYFA8002,56%
IndofarmaINAF5300,00%
Kimia FarmaKAEF8300,00%
PhaprosPEHA6750,00%
Soho Global HealthSOHO4.8200,00%
MerckMERK4.730-0,21%
Tempo Scan PacificTSPC1.790-0,56%
Industri Jamu dan Farmasi Sido MunculSIDO635-0,78%

Sumber: RTI

Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi saham farmasi yang penguatannya paling besar pada sesi II hari ini, yakni melonjak 2,77% ke posisi Rp 1.855/saham.

Sedangkan saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menjadi saham farmasi yang terkoreksi parah pada sesi I hari ini, yakni sebesar 0,78% menjadi Rp 635/saham.

Pergerakan saham farmasi cenderung bervariasi di tengah pembahasan terkait polusi udara yang masih hangat di masyarakat hingga kini.

Seharusnya, sentimen dari polusi udara menjadi katalis positif bagi sektor kesehatan, terutama saham-saham farmasi, karena permintaan akan masker dan obat-obatan cenderung meningkat.

Polusi udara yang buruk di beberapa kota besar dan masyarakat kini sudah mulai memakai masker lagi sebagai upaya tindakan pencegahan dari bahaya polusi udara yang tidak sehat, hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap masker.

Sebagai informasi, berdasarkan data IQAir pada pagi hari ini pukul 06.00 WIB, kualitas udara di Jakarta kembali ke status tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 168 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 17.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Dalam rangking kota AQI langsung dari beberapa kota di Indonesia, hari ini pukul 06.00 WIB Jakarta masuk dalam rangking ke 4 dari 10 rangking kota kualitas udara yang tidak sehat. Kota Depok lagi-lagi menjadi kota berpolusi buruk pada pagi ini dengan AQI US 182.

Pemerintah telah berupaya untuk mengurangi populasi udara di Jabodetabek (Jakarta Bohor Depok Tangerang Bekasi), salah satunya dengan menerapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca).

IQAir pun merekomendasikan masyarakat Jakarta untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, penyaring udara dalam ruangan, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan.

Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan dari paparan udara yang kotor dan berpotensi berbahaya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Mau Jadi Endemi, Kok 6 Saham Farmasi Ini Ngacir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular