
Hari Ini Jokowi Beberkan APBN di Tahun Politik & Terakhirnya

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak di tutup melemah pada perdagangan Selasa (15/8/2023) karena kekhawatiran suku bunga yang mendalam.
Dow Jones anjlok 1,02% di level 34.946,39, sedangkan S&P 500 jatuh 1,16% di level 4.437,86, begitu pula Nasdaq terkoreksi 1,14% di level 13.631,05.
Indeks saham utama Wall Street ditutup melemah tajam pada hari Selasa setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran suku bunga bisa tetap lebih tinggi dan lebih lama. Sementara bank-bank besar AS turun karena laporan bahwa Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa pemberi pinjaman.
Laporan data penjualan ritel AS menunjukkan penjualan lebih kuat dari perkiraan. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS telah meningkat sebesar 0,7% pada bulan Juli, menjelang peningkatan 0,4% yang telah diantisipasi oleh para ekonom, membuat investor bertanya-tanya apakah Fed mungkin memiliki waktu lebih lama untuk melakukan kampanye kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Bank melihat beban penjualan karena investor semakin cemas tentang suku bunga. Kurva imbal hasil Treasury AS telah terbalik selama lebih dari setahun, dengan obligasi jangka panjang menghasilkan kurang dari instrumen utang jangka pendek. Situasi yang terus-menerus ini menekan keuntungan yang dapat diperoleh bank dari pinjaman.
"Kita mungkin akan berakhir dengan kurva imbal hasil terbalik lebih lama dari yang diantisipasi, bahkan jika tidak berakhir dengan resesi ekonomi," ucap Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, kepada CNBC International.
"Pada akhirnya Bank akan membatasi pinjaman karena bahkan jika Anda adalah saudara ipar saya, saya tidak ingin meminjamkan kepada Anda dengan sebuah kerugian," tambahnya.
Volume di bursa AS relatif ringan, dengan 10,1 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
(saw/mae)