Newsletter

Huru-Hara dari Amerika Mulai Reda, Pasar RI Happy Weekend?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 August 2023 06:02
wall street
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis kemarin, di tengah melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan berlanjutnya musim rilis kinerja keuangan emiten di kuartal II-2023.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,19% ke posisi 35.215,89, S&P 500 terkoreksi 0,25% ke 4.501,89, dan Nasdaq Composite turun 0,1% menjadi 13.959,72.

Yield Treasury AS kembali mengalami kenaikan dan mencetak rekor tertingginya sejak November 2022. Yield Treasury acuan tenor 10 tahun naik hingga menembus posisi 4,198%, masih karena sentimen dari dipangkasnya peringkat utang AS. Namun di akhir perdagangan, yield Treasury tenor 10 tahun melandai ke 4,179%.

Kekhawatiran pasar akan pemangkasan peringkat utang AS sepertinya mulai mereda, terlihat dari terpangkasnya koreksi Wall Street dan mulai meredanya kenaikan yield Treasury. Meski begitu, volatilitas Wall Street masih cenderung tinggi.

Di lain sisi, musim rilis kinerja keuangan emiten di AS di kuartal II-2023 kembali berlanjut. Kemarin, duo raksasa teknologi yakni Amazon dan Apple merilis kinerja keuangan di kuartal II-2023.

Setelah perdagangan berakhir, saham Amazon.com (AMZN.O) menguat 0,55%, ketika peritel online tersebut melaporkan laporan keuangannya di kuartal II-2023.

Pertumbuhan penjualannya di kuartal II-2023 tumbuh di atas ekspektasi pasar Wall Street, karena perusahaan mengirimkan barang lebih cepat dan lebih murah kepada pembeli dan hambatan komputasi awan baru-baru ini mulai mereda.

Penjualan bersih Amazon tumbuh 11% di kuartal II-2023 menjadi US$ 134,4 miliar, mengalahkan perkiraan sebesar US$ 131,5 miliar dari analis yang disurvei oleh Refinitiv.

Selain Amazon, raksasa teknologi lainnya yakni Apple juga telah merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2023. Penjualan bersih dan laba bersihnya di kuartal II-2023 berhasil mengalahkan ekspektasi Wall Street, meskipun terjadi penurunan di segmen penjualan iPhone.

Apple melaporkan penjualan turun 1,4% menjadi US$ 81,8 miliar dan laba per saham naik 5% menjadi US$ 1,26. Itu melampaui ekspektasi analis US$ 81,69 miliar dan US$ 1,19 per saham, menurut data IBES dari RefinitivNamun, saham Apple ditutup melemah 0,73%.

Sejauh ini, hampir 79% dari perusahaan konstituen S&P 500 telah mengeluarkan laporan keuangan kuartal II-2023, dengan sekitar 82% mengalahkan ekspektasi pasar, berdasarkan data dari FactSet.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran sedikit meningkat pada pekan lalu.
Data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir 30 Juli mencapai 227.000, naik sebesar 6.000 dari pekan sebelumnya yang sebesar 221.000 klaim.

Setelah dirilisnya data klaim pengangguran mingguan, kini investor menanti rilis data tenaga kerja lainnya yakni data tingkat pengangguran dan laporan pekerjaan periode Juli, yang akan dirilis malam hari ini waktu Indonesia.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular